Elon Musk: X Alami Gangguan Akibat 'Serangan Siber Besar-besaran' | Borneotribun.com

Kamis, 13 Maret 2025

Elon Musk: X Alami Gangguan Akibat 'Serangan Siber Besar-besaran'

Elon Musk X Alami Gangguan Akibat 'Serangan Siber Besar-besaran'
Elon Musk: X Alami Gangguan Akibat 'Serangan Siber Besar-besaran'.

JAKARTA - X, platform media sosial milik Elon Musk, mengalami gangguan besar pada Senin (10/3), yang membuat banyak pengguna tidak bisa mengakses layanan tersebut. 

Menanggapi kejadian ini, Musk mengungkapkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh "serangan siber besar-besaran."

Masalah akses ke X pertama kali dilaporkan sekitar pukul 05.30 ET dan sempat membaik sebelum akhirnya mengalami gangguan lagi pada pukul 09.30 ET. 

Puncak masalah terjadi sekitar pukul 11.00 ET, di mana banyak pengguna melaporkan kesulitan mengakses layanan.

Menanggapi hal ini, Musk menulis di akun X miliknya yang memiliki lebih dari 219 juta pengikut:

"Ada (dan masih ada) serangan siber besar-besaran terhadap X. Kami sering diserang, tetapi kali ini melibatkan sumber daya yang sangat besar. Bisa jadi ini dilakukan oleh kelompok terorganisir besar atau bahkan sebuah negara. Sedang kami telusuri..."

Dalam wawancara dengan Fox Business Network, Musk menyebut bahwa serangan berasal dari alamat IP yang "berasal dari wilayah Ukraina." Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak X mengenai detail lebih lanjut mengenai sumber serangan ini.

Beberapa pengguna X yang mengalami kesulitan mengakses platform melaporkan melihat pesan error dari Cloudflare, sebuah perusahaan penyedia layanan keamanan siber. 

Pesan tersebut menyatakan bahwa "Web server mengembalikan kesalahan yang tidak diketahui." Gangguan ini membuat banyak pengguna frustrasi, terutama bagi mereka yang mengandalkan X untuk komunikasi bisnis dan berita terkini.

Sejak mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 seharga $44 miliar, Musk telah melakukan berbagai perubahan besar, termasuk memangkas sekitar 80% stafnya dan mengubah nama Twitter menjadi X pada Juli 2023. 

Musk bercita-cita mengembangkan X sebagai "aplikasi segalanya" yang mencakup berbagai layanan di luar media sosial.

Selain memimpin X, Musk juga terlibat dalam pemerintahan sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) di bawah administrasi Presiden Donald Trump. 

Kebijakan DOGE, termasuk pemangkasan pegawai pemerintah dan penghentian beberapa program federal, telah menuai kontroversi dan memicu berbagai aksi protes, termasuk terhadap Tesla, perusahaan otomotif yang juga dipimpin oleh Musk.

Serangan siber terhadap X ini menjadi pengingat bahwa ancaman dunia maya semakin kompleks dan berpotensi mempengaruhi platform besar. 

Beberapa pihak mempertanyakan apakah X memiliki sistem keamanan yang cukup kuat untuk menangkal serangan besar di masa mendatang.

Hingga kini, investigasi masih berlangsung, dan belum ada kepastian siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini. 

Musk dan timnya berjanji akan memberikan pembaruan lebih lanjut mengenai kejadian ini.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar