![]() |
Elon Musk Bangkitkan Semangat Karyawan Tesla di Tengah Kemerosotan Saham dan Kontroversi Politik. |
JAKARTA - Tesla lagi-lagi jadi sorotan! CEO Tesla, Elon Musk, baru-baru ini mengadakan rapat darurat bersama karyawannya untuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan.
Mulai dari penurunan penjualan, merosotnya harga saham, hingga kontroversi politik yang terus memanas, Musk mencoba menenangkan timnya dan memastikan mereka tetap semangat dalam menjalankan visi Tesla ke depan.
Tesla Dihantam Masalah: Penjualan Turun, Saham Anjlok
Rapat darurat yang digelar pada Kamis malam ini datang di tengah performa Tesla yang sedang kurang baik di pasar global.
Penjualan Tesla mengalami penurunan di beberapa wilayah penting seperti Eropa, China, dan Amerika Serikat.
Salah satu penyebabnya adalah transisi ke Model Y SUV yang belum berjalan mulus.
Namun, bukan hanya soal produk, Tesla juga menghadapi tekanan besar dari sisi politik dan publik.
Musk Disorot Karena Hubungan Politiknya
Elon Musk bukan cuma dikenal sebagai inovator, tapi juga tokoh kontroversial. Hubungannya dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, serta beberapa politisi sayap kanan di Eropa menuai banyak kritik.
Akibatnya, beberapa showroom Tesla di Amerika dan luar negeri menjadi sasaran demo, bahkan ada yang dirusak oleh massa yang tidak setuju dengan posisi politik Musk.
Di beberapa tempat, aksi protes semakin ekstrem dengan adanya insiden pembakaran mobil Tesla dan perusakan stasiun pengisian daya Supercharger.
Hal ini membuat Musk merasa perlu turun tangan langsung untuk meredakan situasi.
Musk Tanggapi Protes dan Aksi Perusakan Tesla
Dalam pertemuan tersebut, Musk berbicara blak-blakan tentang situasi yang sedang terjadi.
"Kalau baca berita sekarang, rasanya seperti kiamat. Saya bahkan nggak bisa lewat depan TV tanpa melihat mobil Tesla yang terbakar," ujar Musk.
Ia menekankan bahwa orang bebas untuk tidak membeli Tesla jika tidak suka dengan perusahaannya, tetapi aksi pembakaran dan perusakan fasilitas merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan.
Musk juga menyebutkan bahwa Jaksa Agung Pam Bondi telah mengategorikan aksi-aksi ini sebagai "terorisme domestik" dan berjanji akan ada tindakan hukum terhadap para pelaku.
Masa Depan Tesla: Optimisme Musk di Tengah Tantangan
Meski dihantam banyak masalah, Musk tetap optimis tentang masa depan Tesla. Ia meminta karyawannya untuk tetap percaya dan bertahan.
Bahkan, Musk menyarankan mereka untuk tidak buru-buru menjual saham Tesla karena ia yakin perusahaan ini akan tetap berkembang pesat.
"Dalam lima tahun, kita akan punya Tesla otonom di mana-mana. Saya rasa kita akan mendapat persetujuan regulasi secara global, dan mobil-mobil kita akan bisa mengantar orang tanpa pengemudi di setiap benua," kata Musk.
Cybercab Robotaxi dan Inovasi Produksi Baru
Salah satu proyek ambisius Tesla adalah Cybercab Robotaxi, kendaraan listrik tanpa sopir yang direncanakan mulai diproduksi pada 2026.
Musk menjelaskan bahwa Tesla telah memulai persiapan untuk produksi Cybercab dengan metode "unboxed assembly," sebuah teknik perakitan yang lebih mirip dengan lini produksi elektronik berkecepatan tinggi dibanding metode produksi otomotif konvensional.
Dengan pendekatan baru ini, Musk percaya bahwa Tesla akan merevolusi industri manufaktur mobil dan semakin mempercepat adopsi kendaraan listrik otonom di seluruh dunia.
Elon Musk mungkin tokoh yang penuh kontroversi, tetapi satu hal yang tidak bisa disangkal adalah visinya yang besar untuk masa depan.
Meski Tesla saat ini menghadapi tantangan berat, Musk terus mendorong inovasi dan berusaha mempertahankan semangat timnya.
Apakah Tesla akan mampu melewati badai ini dan kembali mendominasi pasar kendaraan listrik? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS