Pontianak - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat menyiapkan uang tunai sebesar Rp2,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Layanan penukaran uang baru akan dipusatkan di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, mulai 17 hingga 27 Maret 2025, serta tersedia di 70 titik yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalbar," kata Kepala Perwakilan BI Kalbar NA Anggini Sari di Pontianak, Kalbar, Kamis.
Dia mengatakan jumlah uang yang disiapkan tahun ini disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan masyarakat, mengingat tradisi Lebaran di Kalbar yang identik dengan pemberian uang baru dalam budaya "Nanggok."
"Kami memahami tradisi masyarakat Kalbar saat Lebaran, di mana anak-anak biasanya menerima uang baru dari sanak keluarga. Dengan adanya layanan ini, kami berharap dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan memastikan ketersediaan uang layak edar," tuturnya.
Untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan uang baru, BI Kalbar telah bekerja sama dengan perbankan, termasuk BRI, BNI, Bank Kalbar, Mandiri, dan BTN.
Sebanyak 70 titik layanan penukaran uang disiapkan di berbagai kota dan kabupaten agar masyarakat dapat menukar uang dengan mudah dan terhindar dari praktik percaloan.
Selain menyiapkan uang baru, BI Kalbar juga terus mengedukasi masyarakat agar menjaga kualitas uang rupiah dengan menerapkan prinsip "5 Jangan" atau jangan dilipat, jangan distaples, jangan dibasahi, jangan diremas, dan jangan disimpan sembarangan.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga uang rupiah agar tetap layak edar dan tidak cepat rusak. Penerapan prinsip '5 Jangan' menjadi bagian dari upaya menjaga kelestarian uang tunai yang beredar," katanya.
Lebih lanjut, BI Kalbar juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan transaksi digital guna meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam bertransaksi.
Penggunaan transaksi nontunai melalui QRIS, mobile banking, dan layanan digital lainnya kini semakin mudah dan dapat menjadi alternatif yang lebih praktis dibandingkan uang tunai.
"Kami tidak hanya menyiapkan uang baru dalam jumlah besar, tetapi juga mendorong masyarakat untuk beralih ke transaksi digital yang lebih aman dan praktis, terutama dalam menghadapi lonjakan transaksi selama Ramadhan dan Idul Fitri," kata Anggini.
Dengan alokasi uang tunai sebesar Rp2,8 triliun dan ketersediaan 70 titik layanan penukaran, BI Kalbar berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus mengedukasi penggunaan uang tunai secara bijak dan mendorong adopsi transaksi digital di era keuangan modern.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS