Bengkayang - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan guru melalui penuntasan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) daerah perbatasan.
"Terkait dengan pemenuhan guru dan Sapras di Bengkayang kita sudah melakukan pertemuan dengan Dirjen GTK Kemendikdasmen beberapa hari lalu untuk membahas hal tersebut. Dan kementerian juga menanggapi positif dan akan mempercepat pengadaan guru dan Saprasnya di Bengkayang," kata Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis di Bengkayang, Rabu.
Kabupaten Bengkayang saat ini katanya, masih kekurangan 1.394 guru di sejumlah jenjang sekolah terutama di wilayah pedalaman Bengkayang.
Dia merincikan kekurangan guru itu tersebar pada 21 sekolah TK, SDN 260 sekolah, SDS 14, SMPN 80 dan lima SMPS.
Selain itu, komitmen pemerintah juga diwujudkan dengan beberapa strategi dengan memanfaatkan dan mendayagunakan guru yang telah mengikuti program PPG Dalam Jabatan (Daljab). Meningkatkan kompetensi guru yang belum memiliki gelar S-1 juga akan dilakukan melalui kerja sama dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPK).
"Pemerintah Kabupaten Bengkayang juga akan melakukan redistribusi guru untuk memastikan bahwa semua sekolah memiliki guru yang cukup," ujarnya.
Kemudian optimalisasi jam mengajar juga akan dilakukan untuk memastikan bahwa semua guru memiliki beban mengajar yang sesuai. Selanjutnya melakukan regruping, juga akan dilakukan untuk memastikan bahwa semua guru memiliki kesempatan untuk mengajar di sekolah yang sesuai.
Pemerintah Kabupaten Bengkayang juga akan bekerja sama dengan lembaga lain, seperti TNI, untuk memastikan bahwa semua sekolah di daerah perbatasan memiliki guru yang cukup.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, menekankan pentingnya dukungan pemerintah pusat dalam beberapa aspek utama, antara lain pemenuhan kebutuhan guru, peningkatan infrastruktur pendidikan, dan penguatan tata kelola pendidikan.
Selain itu, peningkatan infrastruktur pendidikan juga menjadi perhatian, termasuk renovasi sekolah yang mengalami kerusakan berat di daerah rawan bencana serta penyediaan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) atau bantuan pemerintah.
Bupati juga menyatakan, pentingnya penguatan tata kelola pendidikan dengan penyediaan tenaga administrasi sekolah, seperti tenaga tata usaha, pustakawan, dan laboran TIK, guna meningkatkan efektivitas pengelolaan dana BOS.
Selain itu, ia mengusulkan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi peserta didik serta kolaborasi dengan Direktorat Jenderal GTK Kemendikdasmen dalam peningkatan kompetensi pendidik.
Dia berharap kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan pusat dalam upaya mengatasi disparitas pendidikan di wilayah perbatasan dapat terwujud.
“Dengan dukungan Kemendikdasmen, kami optimis mewujudkan Kabupaten Bengkayang sebagai daerah yang mandiri dan berkelanjutan melalui penguatan sumber daya manusia yang unggul,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal GTK, Prof. Dr. Nunuk Suryani menegaskan komitmen Kemendikdasmen untuk memberikan perhatian khusus kepada daerah perbatasan seperti Bengkayang.
“Kami akan mempercepat pengadaan guru serta bantuan sarana dan prasarana guna mendukung pemerataan pendidikan berkualitas,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kemendikdasmen akan mempercepat pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru di Kabupaten Bengkayang, sehingga mereka dapat segera mendapatkan sertifikasi dan peningkatan kompetensi.
Saat ini lanjutnya, terdapat 45 orang guru PPG Daljab yang telah siap untuk didayagunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang guna memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di daerah tersebut.
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS