Wanita yang Mengaku Anggota Paspampres Ditangkap | Borneotribun.com

Sabtu, 22 Februari 2025

Wanita yang Mengaku Anggota Paspampres Ditangkap

Wanita yang Mengaku Anggota Paspampres Ditangkap
Wanita yang Mengaku Anggota Paspampres Ditangkap.
Banten – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Banten menangkap seorang wanita berinisial LA (43) yang mengaku sebagai anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Saat ditangkap, penyidik menemukan bukti bahwa LA membuat surat tugas yang diduga palsu untuk meyakinkan para korbannya.

“Benar, telah dilakukan penangkapan terhadap tersangka berinisial LA (43) pada hari Rabu, tanggal 5 Februari 2025 berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Nomor: SP.Kap/28/II/2025/Ditreskrimum, tanggal 05 Februari 2025 di rumah kontrakan beralamat di Kp. Kali Miring, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang. Kemudian, dilakukan penahanan pada hari Kamis tanggal 6 Februari 2025 di Rutan Polda Banten berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: SP.Han/24/II/2025/Ditreskrimum, tanggal 06 Februari 2025,” ujar Dirreskrimum Polda Banten Kombes Pol. Dian Setyawan pada Rabu (19/2/2025).

Modus Mengaku Sebagai Paspampres

LA menggunakan modus berpura-pura sebagai anggota Paspampres untuk meyakinkan sejumlah Kepala Daerah di Provinsi Banten. Awalnya, sekitar Agustus 2024, LA berkenalan dengan saksi berinisial AR melalui media sosial chat OMI. Dalam percakapan, LA mengaku bernama Intan dan menyebut dirinya sebagai “pembantu negara” serta anggota Wanita Angkatan Udara (Wara).

Setelah itu, komunikasi antara AR dan LA berlanjut melalui telepon, dan mereka beberapa kali bertemu langsung. Dalam setiap pertemuan, LA sering berpura-pura menerima telepon seolah-olah sedang mendapatkan perintah dari komandan. Saat ditanya lebih lanjut, LA mengaku bertugas di Angkatan Udara dan mengawal Ibu Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), serta menyebut dirinya sebagai anggota Paspampres.

Mengelabui Aparatur Negara

Berbekal pengakuan palsu tersebut, AR kemudian mengenalkan LA kepada rekan-rekan Aparatur Negara dan Pemerintah Daerah di Banten. Dengan penuh percaya diri, LA menyatakan bahwa dirinya dan 35 personel lainnya ditugaskan oleh Istana untuk menjaga sekaligus berkoordinasi dengan para Kepala Daerah terpilih tahun 2024 di wilayah Banten.

Saat ini, penyidik masih mendalami motif LA dan kemungkinan adanya korban lain dalam kasus ini. Polda Banten mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus penipuan serupa dan segera melaporkan jika menemukan hal yang mencurigakan.

“Jangan mudah percaya dengan orang yang mengaku sebagai aparat negara tanpa identitas dan bukti yang jelas. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tutup Kombes Pol. Dian Setyawan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar