RALAT - Pemerintah ajak kolaborasi industri kecantikan dan kampus untuk riset | Borneotribun.com

Sabtu, 15 Februari 2025

RALAT - Pemerintah ajak kolaborasi industri kecantikan dan kampus untuk riset

RALAT - Pemerintah ajak kolaborasi industri kecantikan dan kampus untuk riset
RALAT - Pemerintah ajak kolaborasi industri kecantikan dan kampus untuk riset. (ANTARA)
Jakarta - Plt Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Karlisa Priandana mengatakan pemerintah mengajak industri kecantikan untuk berkolaborasi dengan universitas dalam melakukan riset untuk meningkatkan kualitas produk.

“Kementerian Ristek sedang ingin sekali bridging antara industri dengan kampus karena kita banyak riset di kampus dan universitas, tapi sekarang risetnya masih view pointnya publikasi, sehingga tidak terlalu nyambung, ada beberapa tapi nggak banyak,” kata Karlisa dalam acara Wardah Colourverse di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan Kemenristek sedang menggalakkan dua pilar untuk riset agar bisa digunakan sebagai acuan industri dalam mengembangkan produk, di antaranya pilar publikasi dan kedua adalah produk. Dengan dua pilar ini, pemerintah menjanjikan dana riset untuk mengembangkan produk industri agar lebih baik di masa mendatang.

Dengan riset produk diharapkan akan bisa membantu industri memperbaiki produk yang lebih personal ke masyarakat Indonesia dan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dari konsumen.

“Industri mohon membuka masalahnya, kerja sama dengan universitas, nanti dana riset itu kita suntikan ke sana jadi nanti bisa membantu pelaksanaan riset industri juga, dan outputnya tidak hanya publikasi tapi juga produk dan ada manfaat feedbacknya ke masyarakat Indonesia melalui pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Karlisa mengatakan paradigma riset harus diubah bukan hanya sekadar mengeluarkan dana namun sebagai investasi, karena riset berdasarkan industri akan lebih berkelanjutan dan bertumbuh dibandingkan dengan riset pada produk impor.

Dukungan dalam riset antara industri dan universitas juga bisa membuka jalan dan mempersiapkan talenta digital muda lebih melek teknologi khususnya kecerdasan buatan atau AI. Harapannya Indonesia tidak hanya bisa menggunakan namun juga bisa menciptakan teknologi AI itu sendiri.

“Kenapa industri kosmetik ini bisa menggunakan AI, karena industri kosmetik ini kan harus disesuaikan dengan keunikan wanita Indonesia, jadi kita harus tahu bagaimana sih produk-produk yang membuat orang-orang Indonesia ini nyaman, cocok dengan skin tone-nya,” katanya.

Oleh Fitra Ashari/ANTARA

DIIKLANKAN BORNEOTRIBUN

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar