Singkawang - Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat menyiapkan sanksi untuk pelaku dan juga penonton balap liar yang terjadi lagi baru-baru di kota setempat.
"Hal itu tentu sangat merisaukan atau mengganggu dan kita harus segera memberikan sanksi sebagai efek jera yang efektif bagi pelaku," kata Sumastro, Senin.
Kalau hanya dengan pendekatan konvensional, katanya, diyakini perilaku tak terpuji itu akan terulang kembali.
"Karena dengan bentuk konvensional dan pembinaan, maka akan terus terjadi dan terjadi lagi. Yang akhirnya Kota Singkawang mendapat stigma negatif sebagai kota wisata," ujarnya.
Kejadian tersebut, menurutnya akan menjadi masalah yang berat apabila terus dibiarkan. Maka dari itu, ada rencana dirinya untuk menerbitkan regulasi bersama antara Pemkot Singkawang, Kejaksaan dan Kepolisian untuk menjaring para pelaku balap liar dengan menerapkan sanksi berupa kerja sosial.
"Mereka yang terjaring akan kita libatkan dalam kerja sosial membantu pasukan kuning memungut sampah dan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan selokan, parit dan sebagainya," ujarnya.
Mereka yang terjaring akan Pemkot Singkawang kondisikan dengan suatu upaya strategi yang lebih taktis.
"Mereka tetap berada di sel tahanan, begitu pagi mereka bergabung dengan pasukan kuning dan pada malam hari mereka masuk sel tahanan lagi dalam waktu beberapa hari," ujarnya.
Dengan sanksi seperti ini, diharapkan mereka bisa lebih bermanfaat ketimbang mereka selalu membuat beban hukum dan masyarakat yang tidak bisa tidur karena ulah mereka.
"Jika tidak segera diberlakukan, kapan mau tuntas permasalahan ini. Terlebih para pelaku merupakan remaja dan anak di bawah umur yang tentu ada batasan hukuman untuk mereka," ujarnya.
Sumastro berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk bersama-sama mencari solusi guna mengatasi permasalahan ini.
"Mari sama-sama kita samakan persepsi untuk menerapkan bentuk sanksi berupa kerja sosial yang kiranya bisa memberikan manfaat kepada mereka," katanya.
Termasuk yang nonton atau tim hore, dia tegaskan kepada kepolisian untuk ditangkap. Karena tanpa ada yang nonton, maka balap liar itu tidak akan terjadi.
"Saya minta tangkap juga tim hore itu, kalau memang kita sepakat, saya bukan menghukum tetapi mengedukasi," katanya.
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS