Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak Kalimantan Barat terus bersinergi dan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Pontianak untuk menangani dan mencegah permasalahan anak-anak terlantar.
"Sinergi antara pemerintah, masyarakat, para pihak dan berbagai instansi terkait sangat penting dalam menangani masalah anak-anak jalanan dan terlantar di kota ini," kata Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa tren angka anak-anak jalanan dan terlantar yang terdata di Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak 2024 meningkat dibanding tahun 2023 lalu.
Berdasarkan data 2024, jumlah anak-anak jalanan dan terlantar yang dibina di PLAT sebanyak 37 orang. Angka itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 29 orang.
"Dari jumlah tersebut, hasil deteksi yang dilakukan terhadap anak-anak tersebut hampir sebagian besar positif pengguna narkoba," jelasnya.
Kondisi tersebut menurutnya perlu menjadi perhatian bersama. Kembali, peran semua pihak untuk bergerak menangani permasalahan sosial yang terjadi pada anak-anak di Kota Pontianak terus dilakukan dengan sinergi.
"Meski pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar dalam menangani anak-anak yang bermasalah, namun perlu digarisbawahi bahwa upaya penanganan tidak hanya terbatas pada pemerintah, melainkan juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah -OPD-, instansi vertikal serta masyarakat luas," katanya.
Persoalan yang ada perlu dicari penyebab utama yang menjadikan anak-anak ini terlantar, dan berupaya melakukan intervensi agar masalah ini tidak semakin meluas.
Ia menilai pentingnya analisis data untuk memahami penyebab utama masalah tersebut, seperti kemiskinan, keluarga tidak utuh, pergaulan yang salah, atau pengaruh lingkungan.
"Kembali, untuk menangani persoalan ini, tidak hanya cukup dengan meningkatkan kapasitas ruangan di PLAT maupun anggaran. Hal yang lebih utama adalah mencari penyebab mengapa anak-anak ini terlantar dan berada di jalanan," katanya.
Pewarta : Dedi/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS