BPBD Kalbar lakukan mitigasi bencana banjir | Borneotribun.com

Kamis, 06 Februari 2025

BPBD Kalbar lakukan mitigasi bencana banjir

BPBD Kalbar lakukan mitigasi bencana banjir
BPBD Kalbar lakukan mitigasi bencana banjir. (ANTARA)
Pontianak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menegaskan pentingnya upaya mitigasi dalam menghadapi bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Kalbar.

"BPBD menilai bahwa faktor lingkungan menjadi penyebab utama banjir, sementara curah hujan tinggi hanya berperan sebagai pemicu," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, di Pontianak, Kamis.

Daniel mengatakan, curah hujan yang tinggi hanya sebagai pemicu banjir saja. Namun, akar permasalahan terjadinya bencana banjir di Kalbar ini dikarenakan faktor lingkungan yang mulai tidak bersahabat dan ada kemungkinan juga kita tidak bersahabat dengan lingkungan kita.

Dia menuturkan bahwa untuk meminimalisir dampak bencana banjir, diperlukan langkah mitigasi yang terbagi menjadi dua, yaitu mitigasi struktural dan nonstruktural.

Mitigasi struktural mencakup normalisasi parit, reboisasi, dan penghijauan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar, meskipun pelaksanaannya belum sepenuhnya optimal.

"Kita harus menyadari dengan keterbatasan yang ada, tentunya belum semua mitigasi struktural bisa dilakukan secara optimal untuk meminimalisir bencana banjir di Kalbar. Tinggi dan derasnya aliran air saat hujan lebat membutuhkan saluran air dan ruang untuk menampungnya, namun, kenyataannya, saluran air banyak yang tersumbat, sehingga banjir mudah terjadi," katanya.

Selain itu, mitigasi nonstruktural seperti edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan juga menjadi fokus BPBD.

Menurut Daniel, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencari solusi yang tepat dalam menangani banjir.

"Jika aliran air ini tidak memiliki ruang, maka air hujan yang deras akan menggenang di mana saja, memicu bencana banjir di sejumlah wilayah di Kalbar," kata dia.

Berdasarkan laporan BPBD kabupaten/kota di Kalbar pada 5 Februari 2025, masih ada beberapa kabupaten yang terendam banjir genangan, seperti di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang; Desa Panaroba dan Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang; serta beberapa desa di Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya; dan di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.

"Dari 7 kabupaten yang terdampak, terdapat 195 desa di 55 kecamatan dengan 52.953 Kepala Keluarga (KK) atau 233.629 jiwa yang terdampak bencana banjir. Hingga saat ini masih ada pengungsi di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, yang mengungsi di rumah keluarga dan kerabat karena pengungsian dilakukan secara mandiri," katanya.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar