KPU Singkawang-Kalbar: Partisipasi pemilih di Pilkada 2024 menuru | Borneotribun.com

Kamis, 09 Januari 2025

KPU Singkawang-Kalbar: Partisipasi pemilih di Pilkada 2024 menuru

KPU Singkawang-Kalbar: Partisipasi pemilih di Pilkada 2024 menuru
KPU Singkawang-Kalbar: Partisipasi pemilih di Pilkada 2024 menuru. (ANTARA)
Singkawang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Singkawang, Kalimantan Barat menyebutkan, tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024 mengalami penurunan.

"Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 mengalami penurunan sebesar 57 persen dibandingkan pada Pilkada 2017 yang lalu," kata Ketua KPU Singkawang, Khairul Abror di Singkawang, Rabu. .

Kata Abror, terkait dengan penurunan tingkat partisipasi Pilkada ini, KPU Singkawang belum melakukan kajian dan evaluasi secara mendalam guna mencari tahu penyebabnya.

Namun kata dia, pihaknya telah berupaya untuk mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar mau datang ke TPS pada hari H Pilkada 2024.

Namun berdasarkan data di lapangan, katanya, penyebab pemilih tidak hadir ke TPS pada 27 November 2024, dikarenakan meninggal dunia sejak ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Yang meninggal dunia ada sebanyak 874 orang berdasarkan rekapitulasi pendistribusian formulir C Pemberitahuan. Kemudian, pemilih DPT Loksus di dua lokasi yaitu RSJ dan Lapas sebanyak 778 orang bukan merupakan pemilih Kota Singkawang, sehingga mereka tidak bisa menggunakan hak pilihnya di Singkawang tetapi tercatat di DPT," ujarnya.

Dengan kondisi itu, tentunya berpotensi memberikan sumbangsih terhadap tingkat partisipasi pemilih. Selain itu juga, ada beberapa pemilih yang tidak dikenal oleh RT setempat yang menurutnya ada sekitar 12 ribuan orang.

Beberapa hal lainnya, mungkin juga dikarenakan pemilih agak enggan untuk datang ke TPS, dikarenakan ada penyatuan TPS yang sebelumnya pada Pemilu 2024 jumlah pemilihnya paling banyak 300, tetapi pada Pilwako bertambah menjadi 600.

Karena itu, ada beberapa TPS yang digabung dan mungkin ada masyarakat yang merasa TPS-nya lebih jauh ketimbang sewaktu Pemilu, sehingga enggan untuk hadir atau mungkin ada rasa kejenuhan yang mana masyarakat baru saja menggunakan hak pilih, namun belum setahun sudah disuruh datang ke TPS lagi.

"Itu juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa partisipasi kedatangan pemilih pada Pilkada tidak antusias untuk hadir," katanya.

Karena sewaktu petugas bertanya kepada masyarakat Singkawang lanjut dia, kebanyakan mereka tahu jika tanggal 27 November 2024 adalah merupakan pesta demokrasi yaitu Pilkada.

"Semuanya tahu, tidak ada masyarakat yang tidak tahu," katanya.

Artinya bukan sosialisasinya yang kurang, namun tingkat kesadaran atau keengganan masyarakat untuk memilih yang tentunya dikarenakan juga banyak faktor.

"Mungkin dikarenakan daya tarik pasangan calonnya yang kurang atau yang lain-lain. Tentunya bisa menjadi salah satu faktor juga mengapa masyarakat tidak tergugah untuk hadir ke TPS," ujarnya.

Mengenai hal tersebut kata dia, perlu dilakukan evaluasi bagi penyelenggara untuk senantiasa memberikan kesadaran dan pendidikan kepada pemilih secara berkelanjutan.

"Artinya, selain kita melakukan data pemutakhiran data pemilih secara berkelanjutan, tetapi harus diimbangi dengan pemerintah yang terbentuk untuk bersama-sama memberikan kesadaran politik dan demokrasi yang baik untuk Pemilu dan Pilkada di Singkawang yang akan datang," ujarnya.

Akhirnya, tingkat partisipasi yang ada trend menurun akan bisa ditingkatkan di pemilihan yang akan datang.

Oleh : Narwati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar