Jakarta - Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) Lenny Agustin mengemukakan bahwa para desainer busana sopan Indonesia sudah punya pasar besar di dalam negeri, tetapi masih menghadapi tantangan untuk merambah pasar luar negeri.
Pada acara pembukaan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, Lenny mengatakan bahwa perancang busana dalam negeri antara lain masih menghadapi tantangan dalam menyesuaikan rancangan dan kualitas bahan dengan selera konsumen luar negeri.
"Desainer Indonesia perlu belajar market internasional, kan seleranya beda. Nah, itu bagaimana kita harus belajar banyak untuk memenuhi selera, dari kualitas, desain, attitude desainernya juga," katanya.
Sebagai gambaran, perancang busana sopan dalam negeri perlu menyesuaikan pemilihan bahan dan perancangan ukuran busana sopan dengan kondisi iklim serta selera umum konsumen di luar negeri.
Agar Indonesia bisa menjadi pusat busana sopan atau modest fashion dunia, Lenny mengatakan, para pelaku industri fesyen dalam negeri harus bisa memproduksi busana berkualitas tinggi serta memahami aturan perdagangan internasional.
Selain itu, pemerintah perlu memfasilitasi dan mengintensifkan promosi produk busana sopan dalam negeri ke pasar internasional.
"Kalau sudah seluruh dunia belanjanya untuk baju Muslim di Indonesia, nah itu bisa menjadi satu poin penting untuk mendeklarasikan diri sebagai salah satu pusat mode," kata Lenny.
Dia mengemukakan bahwa Indonesia layak dijadikan sebagai pusat busana sopan dunia karena punya pasar besar dan banyak produk.
"Event modest fashion terbesar penyelenggaraan itu kan ada di Indonesia. Enggak ada di negara lain sebesar ini. Jadi, ya memang menurut saya sih sudah menjadi pusat mode Muslim dunia," katanya.
Lenny mengemukakan bahwa para perancang busana sopan dalam negeri selama ini tidak terlalu agresif berusaha menjangkau pasar mancanegara karena pasar produknya sudah besar di dalam negeri.
"Orang pasar di sini aja udah besar, bahkan brand-brand luar tuh maunya juga jualan di sini," katanya.
Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS