Jakarta - Pengamat sepak bola, Kesit B Handoyo menilai perubahan taktik yang diterapkan oleh pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong tidak jelas.
Dalam pertandingan mrnghadai China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Zona Asia yang berlangsung di Qingdao Youth Stadion, Qingdao, China, Selasa, Shin Tae-yong banyak melakukan rotasi dalam daftar susunan pemain.
"Ada ketidakjelasan di STY, mengapa selalu merombak susunan pemain seperti malam ini. Seperti Shayne Pattynama yang tiba-tiba muncul. Padahal, waktu timnas melawan Bahrain sudah oke, hanya minus Jordi Amat yang tidak main karena cedera. Saya nilai, STY terlalu berani ubah komposisi pemain yang tidak terlalu penting," kata Kesit saat dihubungi pewarta, Rabu.
Dalam skema tim Garuda terdapat empat pergantian dilakukan, yang paling mengejutkan dicadangkannya gelandang Tom Haye dan posisinya digantikan Nathan Tjoe-A-On.
Selain itu, sang kapten Asnawi Mangkualam yang pada laga menghadapi Bahrain sebelumnya tak turun sebagai starter diberi kepercayaan masuk sebagai starter dan menggantikan Sandy Walsh yang dicadangkan karena kurang fit.
Lalu posisi bek tengah Jordi Amat, yang harus absen karena cedera, posisinya digantikan oleh Shayne Pattinama. Sedangkan Witan Sulaeman di plot menggantikan Malik Risaldi yang sebelumnya mengisi lini serang dan menjadi starter di laga kontra Bahrain.
Indonesia tertinggal di babak pertama dengan skor 0-2. China mencetak gol via Behram Abduwelli (menit ke-23) dan Yuning Zhang (menit ke-44). Pada babak kedua, Indonesia bisa mencetak gol balasan. Thom Haye mencetak gol pada menit ke-86.
Menurut Kesit, tim Garuda sudah mempunyai kerangka tim yang dijadikan sebelas utama ketika menghadapi Bahrain. Perubahan yang dilakukan STY saat menghadapi China begitu ekstrim sehingga membuat tim Garuda gagal mencuri tiga poin penuh.
"Sebenarnya, kita sudah punya gambaran starting eleven utama ketika lawan Bahrain. Perubahan yang dilakukan STY sangat ektrim, dan kita lihat akibatnya dengan harus menelan kekalahan dari Cina yang mainnya tidak bagus," lanjut Kesit.
Oleh : Fajar Satriyo/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS