Pemerintah Sekadau Terus Wujudkan Kesejahteraan Melalui Program Perkebunan: Pembagian Bibit Sawit Gratis | Borneotribun.com

Jumat, 18 Oktober 2024

Pemerintah Sekadau Terus Wujudkan Kesejahteraan Melalui Program Perkebunan: Pembagian Bibit Sawit Gratis

Bupati Sekadau Aron melaksanakan penyaluran bantuan benih unggul kelapa sawit pre-nursery program IP3K bertempat di lokasi penangkaran benih kelapa sawit Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir pada Senin (17/7/2023).
Bupati Sekadau Aron melaksanakan penyaluran bantuan benih unggul kelapa sawit pre-nursery program IP3K bertempat di lokasi penangkaran benih kelapa sawit Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir pada Senin (17/7/2023).
SEKADAU - Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau terus melanjutkan program unggulan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu Infrastruktur, Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat (IP3K). Salah satu fokus utama pemerintah adalah program Perkebunan, yang diimplementasikan melalui pembagian bibit kelapa sawit gratis kepada masyarakat. 

Kenapa bibit sawit? Menurut pemerintah, kelapa sawit dianggap sebagai komoditas yang paling menjanjikan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Sekadau saat ini. “Kita terus berusaha agar semua masyarakat bisa mendapatkan bantuan bibit sawit gratis, meskipun secara bertahap sesuai kemampuan penangkar, namun program ini tetap berlanjut,” ujar Ifan Nurfatria, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Sekadau.

Bupati Sekadau, Aron menyerahkan bibit unggul kelapa sawit siap tanam program IP3K bertempat di lokasi penangkaran benih kelapa sawit, kampung baru tanah putih, desa Tapang Semadak, Senin (14/11/2022).
Bupati Sekadau, Aron menyerahkan bibit unggul kelapa sawit siap tanam program IP3K bertempat di lokasi penangkaran benih kelapa sawit, kampung baru tanah putih, desa Tapang Semadak, Senin (14/11/2022).

Syarat dan Ketentuan Mendapatkan Bibit Sawit Gratis

Untuk mendapatkan bantuan bibit sawit gratis, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, masyarakat harus membentuk kelompok tani. Setiap anggota kelompok wajib memiliki lahan dengan luas minimal 1 hektare. Namun, lahan tersebut harus berada di luar Hak Guna Usaha (HGU) atau kawasan hutan lindung, serta harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Tanah (SKT) dari kepala desa. Setelah syarat ini terpenuhi, kelompok tani bisa mengajukan proposal bantuan melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). 

“Setelah proposal lengkap, PPL akan melakukan verifikasi untuk memastikan lahan benar-benar tersedia dan tidak ada tumpang tindih dengan lahan lain,” jelas Ifan.

Penting untuk diingat, bantuan ini hanya diberikan kepada kelompok tani, bukan secara individu. Hal ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. “Jika tidak melalui kelompok tani, pemerintah tidak akan memberikan bantuan secara personal, karena memang tidak diperbolehkan,” tambahnya.

Tantangan Ketersediaan Bibit Sawit

Di sisi lain, tantangan yang dihadapi adalah ketersediaan bibit sawit. Sembiring, pemilik CV Takasima, penangkar resmi bibit sawit di Sekadau, menyatakan bahwa mereka hanya memiliki lahan seluas 7 hingga 8 hektare untuk pembibitan. Kapasitas ini hanya mampu menampung sekitar 95 ribu kecambah sawit, yang terdiri dari 19 varietas.

“Kami dari CV Takasima hanya bisa menyediakan 95 ribu kecambah sawit sesuai lahan yang kami miliki di Sekadau, dan ini tentu mempengaruhi ketersediaan bibit yang bisa disalurkan kepada petani,” ungkap Sembiring.

Akibat keterbatasan ini, pemerintah daerah harus menyesuaikan anggaran pengadaan bibit dengan kemampuan penangkar. Meskipun begitu, pemerintah tetap berkomitmen melanjutkan program ini secara bertahap.

Terima Kasih dari Masyarakat

Bantuan bibit sawit gratis dari pemerintah mendapat apresiasi besar dari masyarakat. Maryadi, anggota kelompok tani Sumber Agung dari Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah daerah.

“Terima kasih kepada Bupati Pak Aron yang telah membantu bibit sawit unggul pada tahun 2023. Bantuan ini sangat bermanfaat mengingat harga bibit sekarang sangat mahal,” katanya.

Senada dengan itu, Abang Abdul Rapik, Ketua Kelompok Tani Sawit Mandiri dari Desa Peniti, juga mengucapkan terima kasih atas bantuan bibit sawit gratis. “Kelompok tani kami ada 30 orang, dan kami menerima bantuan sebanyak 2.600 batang bibit sawit. Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Bapak Bupati Aron pada tanggal 29 Agustus 2024 lalu,” ungkapnya.

Data Pembagian Bibit Sawit Gratis

Berikut adalah data pembagian bibit sawit gratis oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui DKPPP untuk tahun 2022, 2023, dan 2024:
  • 2022: Pembagian bibit sawit kepada 25 kelompok tani dengan total 75.000 bibit.
  • 2023: Pembagian kepada 30 kelompok tani dengan total 85.000 bibit.
  • 2024: Ditargetkan pembagian kepada 35 kelompok tani dengan total 95.000 bibit.

Pemerintah Kabupaten Sekadau terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program perkebunan ini. Diharapkan, dengan adanya bantuan bibit sawit gratis, kesejahteraan masyarakat Sekadau dapat meningkat secara signifikan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar