Dinas Perikanan Bengkayang tingkatkan produksi perikanan budidaya | Borneotribun.com

Minggu, 20 Oktober 2024

Dinas Perikanan Bengkayang tingkatkan produksi perikanan budidaya

Dinas Perikanan Bengkayang tingkatkan produksi perikanan budidaya
Dinas Perikanan Bengkayang tingkatkan produksi perikanan budidaya. (ANTARA)
Bengkayang - Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, terus berupaya meningkatkan produksi perikanan budidaya air tawar guna membangun ekonomi inklusif di daerah itu.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang Erlianus mengatakan kabupaten setempat memiliki potensi sumber daya alam yang besar bagi pengembangan kegiatan perikanan budidaya terutama melalui ketersediaan sumber air, baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang berasal dari kawasan hutan yang ada.

"Selain potensi sumber daya alam, ketersediaan sumber daya manusia sebagai pelaku usaha perikanan juga tersedia," kata Erlianus usai sosialisasi akselerasi produksi perikanan dalam membangun ekonomi inklusif di Bengkayang, Minggu.

Ia menambahkan untuk menjaga ketersediaan sumber air, pelestarian hutan perlu dilakukan misalnya melalui penetapan kawasan hutan baik berupa taman nasional, cagar alam, hutan lindung maupun hutan adat.

Menurut dia, jumlah angkatan kerja Kabupaten Bengkayang pada 2023 ada 40.286 orang. Sebanyak 1.911 orang atau sekitar 4,74 persen di antaranya bergerak pada sektor perikanan.

Khusus untuk kegiatan budidaya perikanan, sebanyak 838 orang sebagai pembudidaya perikanan baik yang aktif maupun tidak aktif.

"Tapi kegiatan budidaya perikanan di Kabupaten Bengkayang saat ini belum menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga, dan masih menjadi usaha sampingan," katanya.

Realisasi kinerja bidang budidaya perikanan tiga tahun terakhir masih di bawah 20 persen. Misalnya pada tahun 2021 realisasi produksi perikanan budidaya 595,51 ton dari target 3.844 ton. Tahun 2022 realisasi produksi mencapai 647 ton dari target 3.959 ton dan tahun 2023 mencapai 544,24 dari target 4.078 ton.

Dengan artian, lanjutnya, potensi sumber daya alam berupa ketersediaan sumber air dari kawasan hutan yang dimiliki kabupaten Bengkayang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk kegiatan perekonomian, khususnya kegiatan budidaya  perikanan.

Ia mengatakan berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan produksi perikanan budidaya air tawar, seperti pembangunan/rehabilitasi kolam rakyat, pembangunan Balai Benih Ikan (BBI), penyediaan kolam bioflok dan alat pengolah pakan ikan (pellet), pembangunan fasilitas Unit Pembenihan Rakyat (UPR) serta bantuan induk, bibit dan pakan ikan.

Namun, kata ia lagi, upaya tersebut belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan investasi di sektor budidaya perikanan serta penyediaan bahan pangan berupa protein ikan dalam mendukung kedaulatan pangan daerah.

Belum optimalnya pengelolaan potensi sumber daya alam yang ada berupa ketersediaan sumber air terutama untuk perekonomian masyarakat secara langsung. Melalui kegiatan budidaya perikanan dapat berdampak terhadap rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, rendahnya produksi sektor perikanan dari kegiatan budidaya sehingga tidak mampu meningkatkan kontribusi terhadap penyediaan pangan berupa protein ikan dan perekonomian daerah, serta rendahnya capaian kinerja Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang pada bidang budidaya perikanan.

Ia menjelaskan tujuan dilaksanakannya sosialisasi adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya zona budidaya perikanan kolaboratif, bagaimana mekanisme kolaborasi tersebut akan diterapkan, serta manfaat langsung bagi pelaku usaha dan pembudidaya ikan, serta masyarakat lokal sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat luas yang inklusif.

"Memang diperlukan upaya yang lebih fokus dan terkonsentrasi dalam melaksanakan pembangunan agar tidak hanya berorientasi pada output saja namun lebih pada pencapaian jangka panjang," katanya.

Salah satu yang dapat dilakukan untuk sektor perikanan adalah dengan membentuk zona budidaya perikanan yang dikelola dengan kolaborasi dan melibatkan partisipasi aktif para pemangku kepentingan di mana masyarakat lokal memegang peran penting dalam keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan ekonomi masyarakat yang berbasis budidaya perikanan.

"Adanya zona perikanan budidaya kolaboratif ini diharapkan bahwa perikanan menjadi trans-sektor yang akan menjadi pemantik bagi tumbuh dan berkembangnya ekonomi masyarakat dari sektor lain seperti sektor pariwisata, lingkungan hidup, pertanian dan UMKM," ujarnya.

Oleh : Narwati/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar