LANDAK - Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Landak, Karolin Margret Natasa dan Erani menghadiri penutupan puncak perayaan bulan kemerdekaan, 17 Agustus di Desa Semenok, Kecamatan Mandor. Sabtu (31/08/24) malam.
Warga yang antusias, memenuhi tempat kegiatan yang turut diisi hiburan musik serta doorprize dan pembagian hadiah para pemenang lomba.
Keduanya menyempatkan diri hadir dalam kegiatan ini, setelah menjalani proses panjang pemeriksaan kesehatan hingga sore hari di Pontianak.
Dalam sambutannya, Karolin Margret Natasa mengapresiasi masyarakat yang terus antusias merayakan bulan kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia ke-79 tahun ini menurut Karolin masih terbilang muda jika dibandingkan negara-negara lain yang telah ratusan tahun merdeka, sehingga masih memerlukan banyak pembangunan termasuk di Kabupaten Landak.
Di hadapan warga, Karolin turut memperkenalkan sosok Erani sebagai bakal calon wakil bupati termasuk menyampaikan keinginannya untuk kembali maju dalam Pilkada Landak, untuk melanjutkan kembali pembangunan yang sebelumnya tertunda pandemi COVID-19.
"Saya menyadari selama menjabat banyak kekurangan dan banyak hal yang belum bisa kita selesaikan. Apa boleh buat karena kita ditimpa musibah tiga tahun masa pemerintahan kami, kita berhadapan dengan pandemi COVID-19. Sehingga masih banyak yang tertunda pembangunannya," ujar Karolin.
Karolin tidak menampik banyak pertanyaan terkait apa pembangunan yang dilakukan selama menjabat.
Namun selama pandemi COVID-19 di masa pemerintahannya bergelut dengan upaya melindungi masyarakat dari sisi kesehatan, salah satunya memastikan seluruh masyarakat terlindungi dan mendapat vaksin COVID-19 secara gratis yang ditanggung pemerintah.
"Yang saya buat adalah menjaga Kabupaten Landak selama musibah penyakit. Jadi ibu bapak prestasi saya selama menjadi Bupati Landak ada di dalam badan bapak dan ibu, kesehatan kita hari ini. Setelah sehat ayo kita membangun Landak lagi," ungkap Karolin.
Erani yang turut hadir di hadapan warga mengajak para ibu-ibu untuk turut bangga dengan sosok Karolin Margret Natasa, karena merupakan baru satu-satunya bupati perempuan di Kabupaten Landak. Bahkan menurutnya Karolin termasuk salah satu politisi dan pemimpin perempuan yang cukup berpengaruh tidak hanya di Kalbar namun juga tingkat nasional.
"Saya menyaksikan sendiri bagaimana ibu Karolin berkomunikasi, berinteraksi dengan berbagai partai politik. Jadi saya pikir para ibu-ibu di Landak harus bangga," jelas Erani.
Dilanjutkan Erani bahwa pembangunan di Kabupaten Landak sebelumnya tidak bisa hanya dibebankan kepada Karolin sebagai bupati, karena semua pihak dalam pemerintahan juga memiliki peran.
"Semua bertanggungjawab sebetulnya dengan pembangunan yang ada, baik pak Sekda, Ketua DPRD, Kapala Dinas PU dan juga ibu bupati. Jadi kita harus bijak, cermat dan berkhidmat jika mendengar informasi itu," tutur Erani.
Usai menghadiri kegiatan ini, keduanya akan kembali ke Pontianak untuk melanjutkan pemeriksaan kesehatan psikologi 1 September, bagian dari rangkaian tahapan pendaftaran ke KPU.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS