Google Search Akan Mampu Membedakan Gambar Asli dan Palsu Buatan AI | Borneotribun.com

Kamis, 19 September 2024

Google Search Akan Mampu Membedakan Gambar Asli dan Palsu Buatan AI

Google Search Akan Mampu Membedakan Gambar Asli dan Palsu Buatan AI
Google Search Akan Mampu Membedakan Gambar Asli dan Palsu Buatan AI.
JAKARTA - Google terus melakukan inovasi untuk memastikan pengalaman pencarian yang lebih aman dan andal. Salah satu inovasi terbaru yang akan segera hadir di "Google Search" adalah teknologi untuk mendeteksi asal gambar. 

Teknologi ini memungkinkan Google untuk membedakan antara gambar asli dan gambar yang dihasilkan atau diedit oleh kecerdasan buatan (AI).

Dalam beberapa bulan mendatang, Google akan meluncurkan fitur baru di tab "Tentang Gambar Ini" yang memberikan informasi tambahan mengenai gambar yang ditampilkan di hasil pencarian. 

Fitur ini diharapkan dapat membantu pengguna mengetahui apakah gambar tersebut asli atau telah dimanipulasi oleh AI.

Kolaborasi dengan C2PA

Teknologi ini dikembangkan melalui kerja sama Google dengan koalisi Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA), sebuah organisasi yang menciptakan standar global untuk memverifikasi keaslian konten digital. 

C2PA sendiri sudah menjadi standar teknis yang didukung oleh banyak perusahaan besar, termasuk Amazon, Microsoft, Adobe, OpenAI, dan Intel. 

Meskipun penerapannya masih lambat, integrasi dalam hasil pencarian Google ini menjadi langkah besar pertama untuk inisiatif tersebut.

Bagaimana Teknologi Ini Bekerja?

Misalnya, jika data menunjukkan bahwa sebuah gambar diambil menggunakan model kamera tertentu, "daftar kepercayaan" akan membantu memverifikasi apakah informasi tersebut benar. 

Namun, memverifikasi asal usul konten digital tetap merupakan tantangan besar karena membutuhkan banyak pertimbangan, tergantung pada produk atau layanan yang digunakan.

Meskipun belum ada solusi universal untuk seluruh konten di internet, Google percaya bahwa kolaborasi dengan para pemimpin industri teknologi adalah langkah penting dalam memastikan keaslian konten digital.

Tantangan dan Rencana Masa Depan

Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah hanya beberapa kamera seperti Leica dan Sony yang mendukung standar teknis C2PA. 

Sementara itu, Nikon dan Canon baru berjanji untuk mendukungnya dalam waktu dekat. 

Di sisi lain, belum ada kesepakatan tentang cara terbaik untuk menampilkan data keaslian setelah ditambahkan ke sebuah foto.

Namun, Google tetap optimis dan bahkan berencana untuk mengintegrasikan metadata C2PA ini ke dalam sistem iklannya dan sedang mempelajari cara penggunaannya di YouTube. 

Ini menunjukkan bahwa Google serius dalam upaya mereka untuk memerangi penyebaran konten digital yang tidak autentik.

Dengan langkah ini, Google berharap pengguna bisa lebih percaya diri dalam mengidentifikasi konten asli di internet, dan lebih terlindungi dari penyebaran gambar palsu yang semakin marak di era AI.

Dengan teknologi baru ini, kita akan lebih mudah mengenali apakah gambar yang kita temukan di internet adalah asli atau hasil kreasi AI. 

Kolaborasi dengan C2PA serta rencana Google untuk terus mengembangkan teknologi ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keaslian konten digital. Jadi, di masa depan, kita akan lebih terlindungi dari informasi yang menyesatkan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar