Muara Teweh, Kalteng – Dua tahun hidup dibawah bayang-bayang ketakutan tiang trafo PLN hampir roboh. Warga Desa Bayas Barito Utara mengeluh sering lapor PLN tapi sia-sia.
Rahmadi, warga asli desa Bayas yang kami wawancarai dilokasi, dimana rumahnya dekat tiang trafo PLN yang sudah miring tersebut, serta kabelnya yang condong ke arah rumahnya. Mengaku sudah bosan melapor ke PLN Muara Teweh.
"Munyak ulun ni kami 2 bini ulun ka kantor PLN, (Bosan saya ini kami berdua istri kami ke kantor PLN)," ucap Rahmadi, Sabtu, (3/8/2024) kemarin.
Menurut Rahmadi yang didampingi istrinya, saat dirinya melapor, pihak PLN mengaku tidak melakukan apa-apa dikarenakan masalah dana yang kurang.
"Buhannya menanggapi kendala dana gasan mambaiki," (Mereka menanggapi kendala dana untuk memperbaiki)," ujar Rahmadi dalam bahasa Banjar.
Ditambahkan Rahmadi lagi, "Apa maunya kami mati dulu baru diperbaiki" ucapnya sambil menunjukan raut kecewa.
Bukan hanya itu, Rahmadi juga mengeluhkan kabel dari tiang listrik tadi yang melintang rendah tepat di depan rumahnya dan mengganggu. Dia terpaksa meninggikan kabel itu menggunakan bambu sebagai penjolok kabel tersebut.
Kondisi tanah dimana tiang listrik tersebut berada memang terlihat lembek dan rawan longsor. Disamping itu, tiang didirikan di tepi tanah yang agak berjurang.
Terdapat upaya dari pihak PLN untuk menahan agar tiangnya tidak roboh. Pihak PLN mengikat tiang tersebut dengan kabel kuat, lalu di ikatkan lagi pada sebuah tiang lain yang lebih kecil untuk menahannya.
Maneger PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Muara Tewe yang coba kami mintai konfirmasinya tidak dapat kami temui, hanya disarankan security meninggalkan nomor whatsapp (5/8/2024)
Jawaban justru kami peroleh dari nomor Pelayanan Gangguan PLN yang juga kami hubungi..
"Laporan nya sudah di ketahui oleh pa menejer nya. Sudah masuk perencana'an perbaikan," chatnya singkat.
(M. Gazali Noor)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS