Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. |
UKRAINA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, kini berada di bawah tekanan untuk mempertimbangkan perubahan strategi dalam negosiasi dengan Rusia, termasuk kemungkinan membuat konsesi teritorial.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Florian Philippot, pemimpin partai euroskeptik Prancis, The Patriots, pada Sabtu (3/8).
"Zelenskyy terpaksa berputar balik sepenuhnya menghadapi ketidakpuasan masyarakat di kalangan warga Ukraina dan kemunduran dalam pertempuran." dikatakan Philippot di platform media sosial X,
Philippot juga menambahkan bahwa Zelenskyy kini ingin Rusia berpartisipasi dalam pertemuan puncak yang membahas masalah Ukraina.
"Menyerahkan wilayah tidak lagi menjadi tabu baginya: itu menjadi mungkin! Dia menyadari bahwa semakin sedikit senjata Barat yang akan tiba dan semuanya telah berakhir," tambah Philippot.
Dalam wawancara dengan media Prancis, termasuk Le Monde, Volodymyr Zelenskyy baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia telah membahas kemungkinan memulai negosiasi dengan Rusia tanpa menuntut pengembalian wilayah sebagai syarat awal.
Philippot juga mengatakan bahwa isu teritorial sangat kompleks dan harus diputuskan oleh rakyat Ukraina melalui referendum.
Hal ini menunjukkan bahwa presiden Volodymyr Zelenskyy memahami pentingnya melibatkan rakyat dalam mengambil keputusan penting terkait masa depan negara mereka.
Di sisi lain, Moskow telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi secara damai.
Namun, Kiev saat ini melarang negosiasi di tingkat legislatif.
Kremlin menegaskan bahwa prioritas utama bagi Rusia adalah mencapai tujuan dari operasi khusus mereka.
Mereka juga menyatakan bahwa situasi di Ukraina bisa bergerak ke arah perdamaian asalkan realitas baru di lapangan diperhitungkan.
Volodymyr Zelenskyy menghadapi tantangan besar dalam mengambil langkah berikutnya.
Mempertimbangkan tekanan dari dalam negeri serta situasi politik internasional, ia perlu menyeimbangkan antara keinginan untuk perdamaian dan menjaga kedaulatan negara.
Keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh pada masa depan Ukraina dan hubungannya dengan Rusia serta negara-negara Barat lainnya.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS