Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi pembangunan istana kepresidenan di Ibu Kota Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 5 Juni 2024. (Foto: Vico/Biro Setpres via AP) |
JAKARTA - Pada tanggal 17 Agustus mendatang, untuk pertama kalinya, pemerintah akan menyelenggarakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di dua lokasi berbeda: di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan di Istana Kepresidenan Jakarta. Ini adalah bagian dari masa transisi pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara, yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Mengapa Dua Tempat?
Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil untuk menunjukkan perjalanan transisi dari Jakarta menuju IKN Nusantara. "Ini masa transisi dari Jakarta menuju ke IKN Nusantara agar ada perjalanan menuju pindahnya itu kelihatannya. Jadi di sini tetap dilakukan, di sana tetap dilakukan," jelas Presiden Jokowi dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada 11 Juni.
Menurut Presiden, meski perayaan HUT RI tahun ini dilakukan di dua tempat, di masa depan, setelah Keputusan Presiden (Keppres) resmi mengenai pemindahan ibu kota, perayaan kemerdekaan akan dilaksanakan sepenuhnya di IKN Nusantara.
Persiapan dan Tantangan
Pindahnya ibu kota negara adalah sebuah proyek besar yang tidak mudah. Jokowi mengakui tantangan-tantangan yang dihadapi, mulai dari mobilisasi hingga akomodasi. Perayaan HUT RI di IKN Nusantara juga akan melibatkan tamu-tamu penting, termasuk presiden dan wakil presiden sebelumnya.
Menurut rencana, upacara di IKN akan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto. Sementara itu, upacara di Jakarta akan dipimpin oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka.
Tanggapan dan Kritik
Namun, tidak semua pihak setuju dengan keputusan ini. Pengamat politik, Ujang Komaruddin, berpendapat bahwa perayaan HUT RI di dua tempat menunjukkan bahwa IKN Nusantara belum siap menjadi ibu kota negara. "Jokowi terlalu memaksakan perayaan kemerdekaan di Nusantara," ujarnya. Ia menilai bahwa perayaan di dua lokasi mungkin menunjukkan usaha untuk menunjukkan kemajuan proyek IKN, tetapi mungkin belum sepenuhnya siap.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menyebutkan bahwa perayaan di dua tempat ini bisa dianggap sebagai pemborosan anggaran. Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan sebuah ibu kota negara membutuhkan waktu bertahun-tahun dan seharusnya tidak terburu-buru.
Melihat Ke Depan
Pindahnya ibu kota negara ke IKN Nusantara adalah sebuah langkah besar bagi Indonesia. Meski perayaan HUT RI kali ini diadakan di dua tempat, ini adalah bagian dari proses panjang menuju masa depan baru bagi negara. Baik Jakarta maupun IKN Nusantara akan memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS