LANDAK – Karolin Margret Natasa menghadiri Ekaristi Kaum Muda (EKM) di Gereja Katolik Santo Gabriel, wilayah Ugan Hilir, Desa Nyiin, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, bakal calon Bupati Landak Karolin menyampaikan beberapa pesan dan motivasi kepada para peserta yang merupakan anak-anak muda, minggu (25/08/24).
Karolin mengapresiasi dan berharap kegiatan EKM bisa lebih sering dilaksanakan karena merupakan kegiatan positif bagi para anak muda Katolik, yang diharapkan bisa menjadi media belajar berkorban dan belajar melayani.
"Saya tentu sangat mendukung apapun kegiatan di Paroki Jelimpo ini, karena bagaimanapun kita selama bertahun-tahun memimpikan Jelimpo yang mandiri baik secara kecamatan maupun secara Paroki," kata Karolin.
Sebab menurutnya anak muda termasuk anak-anak muda Katolik, selain sebagai generasi penerus masa depan pelayanan gereja juga merupakan generasi penerus bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Karolin Margret Natasa turut meminta para anak muda Katolik mau belajar sejarah.
"Adek-adek nanti dalam OMK yang bertumbuh ini, selain bertumbuh dengan iman mampu membuat pilihan-pilihan terbaik berdasarkan iman Katolik, saya berharap adek-adek juga terus belajar. Belajar tentang apa? Sejarah yang paling penting. Sejarah penebusan iman kita, bagaimana Allah menebus dosa manusia, itu pelajaran sejarah lho," jelas Karolin.
Karolin menilai pemahaman sejarah penting, tidak hanya tentang sejarah terdahulu, namun juga bagaimana anak muda memahami pentingnya mencatat segala peristiwa yang saat ini terjadi, sebab akan menjadi sejarah di masa depan.
Pencatatan sejarah juga penting, sebagai sebagai bentuk penghargaan kepada pihak yang berperan serta berkorban dalam pembangunan.
"Dalam gereja Katolik sejarah penebusan harus tau, bagaimana kita hari ini bisa jadi Paroki bagian dari sejarah tidak boleh dilupakan. Bahkan kalau bisa saya mau anak-anak mulai mencatat mengenai sejarah, karena kita orang Dayak malas mencatat," ujar Karolin.
Karolin juga meminta para anak muda ini terus menyiapkan diri menjadi generasi yang mampu bersaing kedepannya.
Dikatakan Karolin bahwa upaya pemerintah mewujudkan generasi emas Indonesia, merupakan pisau bermata dua. Sebab meski nanti akan memiliki generasi muda yang banyak, angkatan kerja yang banyak, tapi di sisi lain tingkat kompetisi semakin sulit karena saingan akan semakin banyak.
"Jangan marah kalau orang luar yang lulus CPNS di sini karena memamg sistem sudah sangat terbuka, yang menjadi PR kita adalah kemana anak-anak muda kita. Yuk para orang tua berikan motivasi dorongan terus menerus, agar anak-anak kita terus meningkatkan dirinya agar mampu bersaing, karena zaman mereka akan lebih sulit dari pada zaman sekarang," tutur Karolin.
Karolin berharap, melalui kegiatan Orang Muda Katolik (OMK) ini, juga bisa melatih mental para anak muda, baik terlatih dalam hal melayani Tuhan, bekerja serta secara sosial.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS