JAKARTA - Pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, Amerika Serikat mendesak Israel untuk segera menyelidiki dan menerapkan akuntabilitas terkait video yang menunjukkan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan Palestina. Video yang bocor tersebut, disiarkan oleh Channel 12 Israel, memperlihatkan tentara Israel melakukan tindakan seksual terhadap seorang tahanan di pangkalan Sde Teiman, tempat penahanan warga Palestina selama konflik Gaza.
Dalam video pengawasan yang viral tersebut, tampak para tentara melakukan pelecehan di balik tirai, dengan setidaknya satu tentara yang terlihat meletakkan tangan di selangkangannya sendiri. "Kami telah melihat video dan laporan pelecehan seks yang mengerikan terhadap para tahanan," ujar Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dalam pernyataannya kepada wartawan.
Kekhawatiran ini datang di tengah laporan bahwa tahanan Palestina yang dibebaskan sering menuduh adanya penyiksaan dan pemerkosaan di dalam tahanan. Pihak berwenang Israel, bagaimanapun, membantah tuduhan tersebut. Pekan ini, para pakar PBB juga memperingatkan tentang "meningkatnya penggunaan penyiksaan" oleh Israel terhadap tahanan Palestina sejak perang di Gaza dimulai, dan mendesak tindakan untuk mencegah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Miller menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia para tahanan dan menuntut agar pemerintah Israel mengambil langkah untuk menyelidiki dugaan pelanggaran serta meminta pertanggungjawaban bagi pelaku. Ia juga menambahkan bahwa penyelidikan militer Israel "harus dilakukan dengan cepat."
Juru bicara militer Israel mengatakan bahwa pihaknya sedang mempelajari laporan tersebut. Militer Israel juga telah membuka penyelidikan terkait dugaan pelecehan di Sde Teiman setelah menerima berbagai laporan dari media internasional, badan-badan PBB, dan organisasi hak asasi manusia.
Sembilan tentara telah diinterogasi dalam penyelidikan ini. Aktivis sayap kanan Israel, yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah, bahkan mengunjungi Sde Teiman untuk menunjukkan dukungan kepada para tersangka, beberapa di antaranya berhasil menerobos fasilitas tersebut.
Sebagai sekutu penting Israel dalam konflik dengan Gaza, AS telah mengungkapkan kekhawatirannya atas banyaknya korban sipil. Serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan kematian 1.198 orang, sebagian besar warga sipil. Sebagai balasan, serangan Israel telah menewaskan 39.677 orang di Gaza dan menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina, termasuk kawasan permukiman dan infrastruktur penting.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS