Sekda Ketapang Resmi Menutup Pekan Gawai Adat Dayak Ke-IV Kecamatan Nanga Tayap Tahun 2024 | Borneotribun.com

Sabtu, 01 Juni 2024

Sekda Ketapang Resmi Menutup Pekan Gawai Adat Dayak Ke-IV Kecamatan Nanga Tayap Tahun 2024

Sekda Ketapang Resmi Menutup Pekan Gawai Adat Dayak Ke-IV Kecamatan Nanga Tayap Tahun 2024
Sekda Ketapang Resmi Menutup Pekan Gawai Adat Dayak Ke-IV Kecamatan Nanga Tayap Tahun 2024.
KETAPANG - Pekan Gawai Adat Dayak (PGAD) Ke-IV Kecamatan Nanga Tayap secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP., M.Si., yang juga berperan sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh. Penutupan ini berlangsung Pada Sabtu, 1 Juni 2024 di Lapangan Sepak Bola Desa Tajok Kayong (Tebuar), meski sempat diguyur hujan.

Dalam sambutannya, Sekda Ketapang menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, di antaranya Dewan Adat Dayak (DAD) Nanga Tayap, Camat Nanga Tayap, panitia pelaksana, dan seluruh Kepala Desa di Kecamatan Nanga Tayap.

"Acara seperti ini tidak semua kecamatan bisa menyelenggarakannya. Nanga Tayap adalah salah satu kecamatan yang secara konsisten setiap tahun menggelar Pekan Gawai Adat Dayak, selain Kecamatan Simpang Hulu," ungkap Sekda.

Menanggapi harapan dari Ketua DAD Nanga Tayap terkait dukungan anggaran untuk acara Gawai Adat Dayak, Sekda meminta Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mengalokasikan anggaran di tahun depan. 

“Tahun lalu kita juga sudah memberikan bantuan anggaran, dan saya minta agar setiap tahun hal ini terus kita prioritaskan. Tahun depan akan kita kawal agar dialokasikan,” tambahnya.

Selain itu, Sekda juga mengapresiasi deklarasi dari Ketua DAD Nanga Tayap yang mewakili masyarakat adat Nanga Tayap untuk mendukung penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Ketapang yang akan digelar di Kecamatan Nanga Tayap pada akhir Juli 2024.

"Saya titip kepada Pak Camat Nanga Tayap agar dapat berkoordinasi dengan seluruh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda. Mari kita sukseskan MTQ tingkat Kabupaten ini," ajak Sekda.

Sekda juga menekankan pentingnya melestarikan adat dan budaya sebagai identitas masyarakat Dayak. Menurutnya, adat dan tradisi leluhur harus terus dirawat agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

"Adat dan budaya adalah jati diri kita. Jika kita meninggalkannya, maka kita juga akan kehilangan jati diri dan harga diri kita. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bangga mengaku sebagai orang Dayak dan menunjukkan eksistensi kita, misalnya dengan memakai pakaian adat dan atribut lainnya," tutup Sekda.

Acara penutupan ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh penting, termasuk perwakilan dari BPKAD, Dinas PMPD, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Badan Kesbangpol, Satpol PP, Camat Nanga Tayap beserta jajarannya, Kapolsek dan Danramil Nanga Tayap, seluruh kepala desa di Kecamatan Nanga Tayap, serta masyarakat setempat.

Dengan adanya acara seperti PGAD ini, diharapkan adat istiadat dan tradisi leluhur dapat terus dilestarikan, sehingga budaya Dayak tetap hidup dan berkembang di tengah kemajuan zaman.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar