Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak dan Cara Penanganannya Menurut Ahli | Borneotribun.com -->

Sabtu, 29 Juni 2024

Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak dan Cara Penanganannya Menurut Ahli

Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak dan Cara Penanganannya Menurut Ahli
Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak dan Cara Penanganannya Menurut Ahli. (Gambar ilustrasi)
JAKARTA - Alergi susu sapi (ASS) bisa memberikan dampak yang sangat bervariasi pada anak-anak, dari gejala ringan hingga yang lebih serius. Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K) dari Universitas Padjajaran, meskipun banyak anak dapat mengatasi alergi ini seiring bertambahnya usia, ada juga yang mungkin tetap memiliki alergi hingga dewasa.

“Umumnya, anak yang mengalami alergi susu sapi dapat mengatasi alergi seiring bertambahnya usia, biasanya antara usia tiga hingga lima tahun. Namun, ada sebagian kecil anak yang mungkin tetap memiliki alergi hingga dewasa,” ujar Budi dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Apa itu Alergi Susu Sapi?

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Reaksi ini dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Dampak Alergi Susu Sapi

Dampak yang diakibatkan oleh alergi ini sangat bervariasi. Dalam jangka pendek, anak-anak mungkin mengalami rasa tidak nyaman, kesulitan makan, dan tidur. Sementara dalam jangka panjang, dampaknya dapat mencakup berat badan yang tidak optimal, malnutrisi, dan keterlambatan pertumbuhan. Selain itu, sifat alergi yang persisten dapat meningkatkan risiko perkembangan kondisi atopik seperti asma atau eksim.

Meski alergi susu sapi adalah alergi makanan yang paling umum pada awal masa kanak-kanak, dengan insiden mencapai 2-3% pada tahun pertama kehidupan, orang tua tetap perlu mewaspadai gejala yang berbeda pada tiap anak. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan prevalensi ASS pada anak Indonesia sekitar 2-7,5%, dengan protein susu sapi menjadi alergen kedua yang paling umum setelah telur.

Gejala Alergi Susu Sapi

Gejala umum yang sering muncul pada anak dengan alergi susu sapi meliputi ruam pada kulit, gatal-gatal, dan diare. Dalam beberapa kasus, anak mungkin mengalami masalah pernapasan serius seperti anafilaksis.

“Makanya, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah dampak buruk yang lebih serius dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” kata Budi.

Cara Menangani Alergi Susu Sapi

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengenali gejala alergi susu sapi sejak dini. Pertama, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Menghilangkan susu sapi dari diet anak dan mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak juga sangat penting.

Langkah selanjutnya termasuk membaca label makanan dengan cermat dan memantau pertumbuhan anak secara rutin.

“Strategi penanganan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mengurangi dampak negatif ASS, sehingga anak-anak dengan ASS dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkembang secara optimal,” ucap Budi.

Dengan penanganan yang tepat dan cepat, anak-anak yang memiliki alergi susu sapi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia. Sebagai orang tua, selalu waspada dan siap mengambil tindakan adalah kunci utama dalam mengatasi alergi ini.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

SEPAKBOLA

LIFESTYLE