Skincare Pemutih Masih Jadi Primadona di Indonesia, Ini Kata Pakar Kulit | Borneotribun.com -->

Selasa, 28 Mei 2024

Skincare Pemutih Masih Jadi Primadona di Indonesia, Ini Kata Pakar Kulit

Skincare Pemutih Masih Jadi Primadona di Indonesia, Ini Kata Pakar Kulit
Skincare Pemutih Masih Jadi Primadona di Indonesia, Ini Kata Pakar Kulit.
JAKARTA - Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), dr. Hanny Nilasari Sp.D.V.E, Subsp.VEN, FINSDV, FAADV, mengungkapkan bahwa produk perawatan kulit atau skincare yang paling dicari oleh masyarakat Indonesia adalah yang mengandung pemutih. Hal ini disebabkan oleh tipe kulit masyarakat Indonesia yang cenderung lebih gelap.

“Yang paling banyak karena kulit kita berwarna biasanya kita cari pemutih, jadi banyak sekali ingredient yang mengandung pemutih dicari oleh para populasi Indonesia,” kata Hanny saat ditemui media dalam acara Wardah Skinverse Science Powered Skincare di Jakarta, Senin.

Hanny menjelaskan bahwa tren komposisi skincare dengan kandungan pemutih menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia. 

Namun, dia juga menekankan bahwa kecerahan kulit wajah akan muncul jika melakukan perawatan yang benar.

Penggunaan skincare tanpa kandungan pemutih juga bisa menjadi solusi untuk kulit cerah jika permukaan kulit tetap lembap. Tidak harus menggunakan obat pemutih wajah secara berlebihan.

“Padahal sebetulnya menjaga permukaan kulit tetap lembap, bright itu akan muncul dari dalam jadi nggak harus dilakukan pemakaian obat-obatan atau skincare berlebihan,” jelasnya.

Dokter yang juga berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo ini menambahkan bahwa penggunaan skincare berbahan dasar pemutih mungkin lebih dibutuhkan pada wajah yang memang memerlukan perawatan khusus, misalnya untuk mengatasi flek hitam yang tidak bisa diobati dengan skincare biasa.

Hanny juga memperingatkan bahwa penggunaan perawatan kulit dengan pemutih yang berlebihan dapat memicu masalah pada wajah jika kandungan yang digunakan tidak cocok dengan kondisi kulit. 

Ini terutama berlaku jika menggunakan produk “abal-abal” yang banyak dijual di toko daring.

“Gejala yang timbul biasanya kemerahan, lama-lama suatu saat jadi hitam dan flek, itu yang tidak diinginkan, biasanya datang ke dokter kulit sudah hitam atau kondisi merah sekali, sudah tumbuh jerawat dan kulitnya cracking,” jelasnya.

Tanda bahwa skincare tidak cocok di wajah dapat mencakup rasa gatal, stinging (menyengat), burning (terbakar), dan kemerahan.

Hanny juga mengingatkan pentingnya membersihkan wajah dengan double cleansing untuk mencapai kulit yang bersih dan sehat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan kelembapan dan polusi tinggi.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar

SEPAKBOLA

LIFESTYLE