Mengurangi Stres dan Menyembuhkan Diabetes, Manfaat Akupuntur dalam Mengontrol Nafsu Makan dan Berat Badan | Borneotribun.com

Selasa, 28 Mei 2024

Mengurangi Stres dan Menyembuhkan Diabetes, Manfaat Akupuntur dalam Mengontrol Nafsu Makan dan Berat Badan

Mengurangi Stres dan Menyembuhkan Diabetes, Manfaat Akupuntur dalam Mengontrol Nafsu Makan dan Berat Badan
Mengurangi Stres dan Menyembuhkan Diabetes, Manfaat Akupuntur dalam Mengontrol Nafsu Makan dan Berat Badan.
JAKARTA - Dokter spesialis akupuntur, Dr. Aswadi Ibrahim Sp.Ak, memaparkan bahwa akupuntur memiliki potensi sebagai alternatif untuk mengurangi risiko hiperglikemia, yang merupakan faktor utama dalam diabetes.

"Contohnya, obesitas menangani nafsu makan, lemak, lambung, yang menjadi faktor risiko hiperglikemi," ungkapnya dalam sebuah diskusi daring mengenai peran akupuntur dalam terapi komplementer diabetes, yang diadakan di Jakarta pada hari Minggu.

Menurut Aswadi, eliminasi faktor risiko secara dini dapat memudahkan pengobatan diabetes dibandingkan dengan menghadapinya setelah komplikasi muncul. 

Akupuntur dapat membantu dalam mengendalikan nafsu makan, menurunkan berat badan, atau mengurangi rasa lapar yang cepat muncul.

Dokter yang berpraktik di RS Primaya Makassar ini menjelaskan bahwa hiperglikemia tidak hanya terjadi karena tingginya kadar gula darah, melainkan juga melibatkan kontribusi dari berbagai organ tubuh. 

Hal ini bisa dipicu oleh perintah otak untuk meningkatkan nafsu makan dan aktivitas simpatis yang terkait dengan kondisi psikis seperti tekanan atau stres.

"Aslinya, ini bisa dikontrol. Pencetus tingginya kadar gula darah yang memicu diabetes sebenarnya bisa dicegah, tetapi banyak orang tidak menyadari bahwa tingkat kecemasan dan stres kita tinggi, sementara tingkat dopamin rendah," jelas Aswandi.

Ketika kadar gula darah naik, penyerapan glukosa di lambung meningkat, dan hormon inkretin dilepaskan saat makan untuk merangsang tubuh mengeluarkan insulin. 

Namun, pada orang dengan hiperglikemia, hormon ini tidak bekerja dengan baik sehingga produksi insulin berkurang, menyebabkan kadar gula darah tetap tinggi.

Resistensi insulin dapat menghambat penyerapan glukosa oleh otot, sehingga gula dalam darah tetap tinggi dan menyebabkan hipoglikemia. Namun, akupuntur dapat membantu mencegah hal ini. 

Namun, Aswandi menegaskan bahwa akupuntur tidak berdiri sendiri sebagai modalitas pengobatan, melainkan sebagai bagian dari serangkaian perawatan yang meliputi herbal, pengaturan pola makan, olahraga, dan pijat.

Dengan kombinasi akupuntur dan herbal, gula darah penderita diabetes tidak turun secara drastis hingga menyebabkan hipoglikemia, sehingga terapi ini aman untuk digunakan. 

Aswandi menekankan bahwa akupuntur hanya memberikan stimulasi pada tubuh, yang kemudian memberikan sinyal kembali untuk memperlambat penyerapan makanan, sehingga kenaikan gula darah tidak terlalu cepat.

"Akupuntur adalah pengobatan nonfarmakologi yang juga dapat meredakan stres dan mengatur kondisi emosional. Ketika dikombinasikan dengan herbal, tidak akan menurunkan kadar gula darah secara tiba-tiba pada penderita diabetes, sehingga terapi ini aman," tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penambahan akupuntur pada pasien diabetes yang sedang menjalani terapi farmakologis atau pengobatan konvensional dapat meningkatkan kontrol glikemik dan memungkinkan penurunan dosis obat-obatan yang diberikan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar