Telegram Mengumumkan Pembayaran bagi Pemilik Saluran untuk Beriklan. (Gambar: BigTunaOnline / Shutterstock) |
JAKARTA - Pavel Durov, pendiri Telegram, secara resmi mengumumkan bahwa mulai bulan Maret ini, pemilik saluran di platform pesan instan tersebut akan mulai menerima royalti dari iklan yang ditampilkan di saluran mereka.
Keputusan ini mengenai monetisasi saluran Telegram diumumkan oleh Durov dalam sebuah pernyataan resmi.
Platform baru yang diperkenalkan, yang dikenal sebagai Platform Iklan Telegram, akan memungkinkan pemilik saluran untuk menerima 50% dari pendapatan yang diperoleh Telegram dari iklan spanduk yang dipasang di saluran mereka.
Platform ini dijadwalkan akan diluncurkan di lebih dari seratus negara.
Penting untuk dicatat bahwa pembayaran kepada pemilik saluran akan dilakukan dalam bentuk mata uang kripto Toncoin.
Durov menjelaskan bahwa ini memberikan fleksibilitas kepada pemilik saluran untuk memutuskan apakah mereka ingin menarik uang atau menginvestasikannya kembali dalam pengembangan saluran mereka.
Meskipun iklan telah muncul di Telegram sejak tahun 2021, mereka hanya ditampilkan di saluran dengan jumlah pelanggan minimal 1.000.
Selain itu, iklan tidak ditampilkan dalam percakapan pribadi atau grup.
Pengguna memiliki opsi untuk menonaktifkan iklan dengan berlangganan fitur Premium, tetapi pemilik saluran tidak memiliki kendali langsung atas iklan yang ditampilkan di saluran mereka.
Dalam menggambarkan langkah ini, Durov menyatakan komitmennya untuk mendukung para kreator konten di platformnya.
Dia juga menegaskan bahwa penggunaan mata uang kripto untuk pembayaran dapat membantu meningkatkan adopsi kripto di kalangan pengguna Telegram.
Langkah ini akan membawa dampak besar bagi ekosistem saluran Telegram dan komunitas penggunanya, sementara juga memberikan insentif baru bagi pemilik saluran untuk terus mengembangkan konten berkualitas di platform tersebut.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS