PUPR Gelontorkan Rp114,4 Miliar untuk Atasi Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar | Borneotribun.com

Minggu, 25 Februari 2024

PUPR Gelontorkan Rp114,4 Miliar untuk Atasi Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar

PUPR Gelontorkan Rp114,4 Miliar untuk Atasi Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar
Jembatan layang di ruas jalan nasional antara Kecamatan Kalis-Putussibau, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat saat ini sedang dalam proses pembangunan sebagai upaya pemerintah mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut, Sabtu (24/02/2024). ANTARA (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melaksanakan proyek pembangunan jalan layang dengan anggaran sekitar Rp114,4 miliar untuk mengatasi permasalahan genangan banjir di sepanjang ruas jalan nasional antara Kalis dan Putussibau, yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Menurut Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi Kalbar-Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 3 Provinsi Kalbar, Daniel Dixon Octora, proyek ini ditujukan untuk meningkatkan akses transportasi, terutama bagi angkutan umum dan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat yang terganggu akibat genangan banjir secara berkala.
PUPR Gelontorkan Rp114,4 Miliar untuk Atasi Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar
Jembatan layang di ruas jalan nasional antara Kecamatan Kalis-Putussibau, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat saat ini sedang dalam proses pembangunan sebagai upaya pemerintah mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut, Sabtu (24/02/2024). ANTARA (Teofilusianto Timotius)
"Pile slab ini untuk jalan layang guna mengatasi masalah banjir yang setiap tahun terjadi dan menghambat akses transportasi di jalan nasional terutama untuk angkutan umum dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat," ujar Daniel Dixon Octora.

Pembangunan tahap dua "pile slab" ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya, yang sudah memberikan manfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kelancaran lalu lintas di ruas jalan Kalis-Putussibau.

Saat ini, proyek tahap dua sedang berada dalam tahap pembangunan pondasi tiang dan alas, dengan progres mencapai sekitar 47,812 persen dari target pembangunan sesuai rencana anggaran. Meskipun demikian, ada penurunan produktivitas kerja yang disebabkan oleh proses pembebasan lahan, yang saat ini sedang dievaluasi. Karena hal ini, diusulkan perpanjangan waktu penyelesaian proyek hingga Desember 2024, dari target awal Juni 2024.

Daniel berharap semua pihak, termasuk masyarakat setempat, dapat memberikan dukungan agar proyek "pile slab" ini dapat berjalan lancar. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini sangat penting untuk mengatasi masalah banjir yang secara konsisten mengganggu arus lalu lintas, dan akhirnya, berdampak pada perekonomian, khususnya terhambatnya aliran barang dan jasa ke Putussibau.

"Kita lihat bersama 'pile slab' tahap pertama dulu sudah bisa digunakan dan sangat membantu kelancaran akses transportasi, harapan kita 'pile slab' tahap dua itu bisa terbangun dengan baik dan lancar," tambahnya.

Lokasi proyek pembangunan "pile slab" ini berada di wilayah dataran rendah yang rentan tergenang banjir, terutama saat musim hujan, mengingat kondisi gambut di sekitarnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar