PONTIANAK - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., menyambut dengan hangat kunjungan silaturahmi dari Ketua Perkumpulan Wanita Cinta Tanah Air (Perwacitra) Provinsi Kalbar, Hermiati, bersama Pengurusnya, di Ruang Kerja Gubernur Kantor Gubernur Kalbar pada hari Selasa (6/1/2024).
Perwacitra, sebuah organisasi yang telah berdiri sejak tanggal 18 Desember 2020, telah melangkah selama empat tahun.
Organisasi ini telah menjadi rumah bagi sekitar 100 anggota, dan pada tahun 2022, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perwacitra memperluas jaringannya dengan membentuk dua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Kemudian, pada tahun 2023, DPW mengembangkan lagi dengan membentuk DPD di Kabupaten Mempawah.
Terus bergerak maju, pada tanggal 26 Januari 2024, DPD Kota Pontianak berhasil mengembangkan 6 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di seluruh Kota Pontianak.
Pj. Gubernur, dalam tanggapannya terhadap organisasi ini, menegaskan pentingnya pendaftaran setiap organisasi di Kalbar ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalbar.
"Jadi organisasi ibu-ibu ini harus sudah terdaftar di Kesbangpol Kalbar, jika sudah terdaftar Pemerintah dapat membantu organisasi tersebut berupa dana hibah," ujar Harisson.
Dia menekankan bahwa organisasi yang menerima bantuan dari pemerintah, seperti dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), harus memiliki program terencana dari tahun sebelumnya, sehingga dana yang diberikan dapat digunakan dengan efisien.
"Jika kami (Pemerintah Provinsi) memberikan bantuan hibah, itu bertujuan untuk memberikan modal kepada suatu organisasi dalam membantu masyarakat dan mencapai laba operasional bagi organisasi tersebut," tambahnya.
Harisson juga mendorong Pengurus Perwacitra untuk berinovasi dalam merancang program-program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
"Organisasi harus aktif dalam membantu masyarakat, seperti yang sedang kita lakukan dalam upaya menurunkan angka stunting. Perwacitra dapat memanfaatkan teknologi dengan membuat konten sosialisasi tentang penanganan stunting atau edukasi gizi, dan menyebarkannya kepada masyarakat," pintanya.
Terakhir, ia memberikan apresiasi kepada organisasi masyarakat yang mayoritas anggotanya adalah wanita ini, karena peran aktif mereka dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Suatu lembaga harus bisa berinovasi terutama dalam membantu masyarakat. Saya berharap organisasi di Kalbar yang dibentuk oleh masyarakat, mampu memberikan bantuan dan manfaat yang signifikan bagi lingkungan sekitarnya serta meningkatkan kesejahteraan anggotanya," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Perwacitra Provinsi Kalbar, Hermiati, menjelaskan bahwa meskipun organisasi yang dipimpinnya telah berjalan selama empat tahun, proses pengurusan berkas untuk terdaftar di Kesbangpol baru dilakukan pada tahun ini.
"Kita sebenarnya sudah berdiri selama 4 tahun, tetapi karena baru tahun ini berkas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia keluar, maka baru tahun ini kami melengkapi berkas untuk pendaftaran di Kesbangpol agar diakui oleh Pemerintah Provinsi," ungkapnya.
Hermiati juga menekankan pentingnya koordinasi dengan Gubernur dan secara langsung memperkenalkan organisasi Perwacitra.
"Kami menghadap Bapak Gubernur untuk memperjelas status kami dan diakui oleh Pemerintah Provinsi serta terdaftar di Kesbangpol Kalbar. Dengan pengakuan ini, kami berharap dapat mendapatkan anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang lebih baik di masa yang akan datang," tandasnya.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS