Kantor KPU Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (ANTARA/Teofilusianto Timotius) |
KAPUAS HULU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, mengungkapkan bahwa dari total 984 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan digunakan pada pemilu serentak tanggal 14 Februari 2024 mendatang, sebanyak 121 TPS berada di lokasi yang rawan terkena bencana banjir.
"Yang ingin kami pastikan adalah agar masyarakat tetap bisa menyalurkan hak pilihannya dan kami meminta seluruh jajaran yang lokasinya rawan banjir, untuk mencari lokasi TPS sebagai alternatif agar proses pungut hitung suara tetap bisa berjalan aman dan lancar," kata Ketua KPU Kabupaten Kapuas Hulu, Muhammad Yusuf di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Yusuf menjelaskan bahwa dari jumlah 121 TPS yang rawan banjir tersebut tersebar di 60 desa yang berada di 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurutnya, laporan yang diterima dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) maupun Panitia Pemungutan Suara (PPS) menunjukkan bahwa TPS yang rawan banjir antara lain berada di Kecamatan Batang Lupar dengan tiga TPS di dua desa, Kecamatan Bunut Hulu dengan 10 TPS di lima desa, Kecamatan Empanang dengan satu TPS di satu desa, Kecamatan Semitau dengan lima TPS di tiga desa, dan Kecamatan Jongkong dengan enam TPS di empat desa.
Selain itu, di Kecamatan Badau terdapat tiga TPS di satu desa, Kecamatan Suhaid dengan 19 TPS di enam desa, Kecamatan Embaloh Hulu dengan satu TPS di satu desa, Kecamatan Embaloh Hilir dengan 15 TPS di delapan desa, dan Kecamatan Putussibau Selatan dengan 10 TPS di empat desa.
Adapun di Kecamatan Kalis terdapat 10 TPS di lima desa, Kecamatan Boyan Tanjung dengan dua TPS di dua desa, Kecamatan Selimbau dengan 15 TPS di tujuh desa, Kecamatan Bika dengan 15 TPS di tujuh desa, Kecamatan Putussibau Utara dengan 40 TPS di 10 desa dan kelurahan, serta Kecamatan Silat Hilir dengan enam TPS di empat desa.
"Tempat pemungutan suara yang rawan banjir perlu diantisipasi karena kondisi cuaca saat ini tidak menentu, terutama dengan masih adanya daerah di Kapuas Hulu yang tergenang banjir," ungkap Yusuf.
Yusuf juga mengimbau masyarakat untuk memahami kondisi bencana alam jika terjadi banjir pada hari pencoblosan, dengan harapan tidak ada warga yang golput atau tidak menggunakan hak pilihnya.
Ia juga menegaskan kepada semua pihak penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dan desa untuk segera berkoordinasi dan berkomunikasi apabila terjadi bencana banjir, sehingga pemilu tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kami akan terus meningkatkan kerja sama dan sinergi dengan semua pihak agar jika pun terjadi banjir, kita dapat mengatasi situasi tersebut dengan memastikan masyarakat tetap dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu," tambah Yusuf.
Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS