Kunjungan Pj Gubernur ke RSJ Kalbar: Wujud Perhatian pada Penderita Gangguan Jiwa | Borneotribun.com

Jumat, 02 Februari 2024

Kunjungan Pj Gubernur ke RSJ Kalbar: Wujud Perhatian pada Penderita Gangguan Jiwa

Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes
Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes.
PONTIANAK - Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama dengan Pj Ketua PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari, S.STP., M.Si., disambut dengan antusias oleh Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalimantan Barat, dr. Wilson, Sp., KJ., M. Kes., serta stafnya dalam kunjungan mereka ke salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang mengelola perawatan orang dengan gangguan jiwa dan rehabilitasi NAPZA. Acara tersebut berlangsung pada hari Rabu (31/1/2024).

Tidak hanya melihat fasilitas dan menemui pasien ODGJ yang sedang dirawat, Pj Gubernur Harisson juga secara resmi meresmikan Pembangunan Kantor Baru RSJ Provinsi Kalbar yang selesai dibangun pada tahun 2023.

Pada awal pidatonya, Harisson menekankan bahwa kesehatan merupakan prioritas utama dalam pembangunan di Kalimantan Barat. 

Dia mengatakan, "Di Kalimantan Barat, indeks pembangunan manusianya tinggi. Data menunjukkan harapan hidup mencapai 73 tahun. Namun, yang perlu kita jaga bukan hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan jiwa. Prevalensi gangguan kesehatan jiwa hanya boleh mencapai maksimal 1 persen, dan saat ini hanya mencapai 0,6 persen di Kalimantan Barat."

Dia juga menegaskan pentingnya merawat kesehatan jiwa setiap individu, "Kondisi ini bukanlah pilihan mereka, itu adalah bagian dari takdir. Tugas kita adalah merawat mereka dengan penuh kasih sayang, agar mereka bisa sembuh dan diterima kembali dalam masyarakat. Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua tenaga kesehatan di sini yang telah bekerja keras siang dan malam merawat saudara-saudara kita."

Tentang pembangunan Gedung Kantor Baru RSJ, Harisson berharap peresmiannya dapat meningkatkan semangat dan integritas seluruh petugas rumah sakit. Dia menyampaikan terima kasih atas kerja keras dr. Wilson dan timnya, "Gedung baru ini dibangun dengan biaya sekitar 5 miliar rupiah, yang diperoleh RSJ selama masa pandemi COVID-19."

Harisson juga menyatakan rencananya untuk meningkatkan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA, "Kedepannya, kami berharap tidak hanya mengembangkan infrastruktur untuk penderita gangguan jiwa, tetapi juga meningkatkan fasilitas rehabilitasi bagi pecandu NAPZA. Saat ini, kami hanya memiliki 20-40 kamar. Namun, kami berharap memiliki 400 kamar. Ini adalah semangat dari peradilan saat ini, dan kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait."

Pembangunan Gedung Kantor Baru dua lantai ini, yang direncanakan selama 5 tahun dan baru terealisasi pada tahun 2022, menggunakan dana BLUD tahun 2023 sebesar Rp 5.279.858.048 dengan luas bangunan 756 meter persegi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Aulia Chandra, serta kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Direktur Utama Bank Kalbar, dan Direktur Utama Jamkrida.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar