Kunjungan Mantan Gubernur DKI Jakarta ke Kupang, Ajak Warga Perkuat Demokrasi | Borneotribun.com

Kamis, 08 Februari 2024

Kunjungan Mantan Gubernur DKI Jakarta ke Kupang, Ajak Warga Perkuat Demokrasi

Kunjungan Mantan Gubernur DKI Jakarta ke Kupang, Ajak Warga Perkuat Demokrasi
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dalam dialog kebangsaan di Kota Kupang, NTT, Rabu (7/2/2024). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengunjungi Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebuah upaya untuk mendorong masyarakat memilih pemimpin tanpa tekanan dari pihak manapun dalam Pemilu 2024. 

Dalam kunjungannya, Ahok menyelenggarakan dialog kebangsaan dengan masyarakat setempat di mana ia menegaskan pentingnya kebebasan dalam menentukan pilihan pada proses demokrasi.

"Saya ke Kupang untuk bersilaturahmi dan ingin memastikan masyarakat bisa berani menentukan hak pilihnya, karena pemilu ini kan langsung, umum, bebas, rahasia, tidak boleh ada tekanan siapa pun, paksaan siapa pun," kata Ahok di Kota Kupang, Rabu.

Ahok menekankan bahwa kedatangannya bukan untuk berkampanye karena ia tidak terlibat dalam tim kampanye salah satu pasangan calon presiden RI. 

Tujuan kunjungannya adalah untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, termasuk mengunjungi gereja.

Di gereja, Ahok berdialog dengan sinode dan masyarakat, memperingatkan agar mereka tidak terjebak dalam isu yang bisa memecah belah persaudaraan. 

Ia menyoroti dampak negatif dari polarisasi politik yang bisa menghancurkan hubungan pertemanan dan persaudaraan akibat perbedaan pilihan politik.

"Oleh karena itu, gereja harus berani menyatakan kebenaran dan keadilan dalam memilih sesuai hati nurani," tegasnya.

Ahok juga menekankan pentingnya masyarakat memilih tanpa adanya penyesatan atau manipulasi dalam proses politik. 

"Biarkan rakyat memilih dengan nurani, jangan ada penyesatan yang membuat rakyat salah pilih," katanya.

Dalam dialog kebangsaan, Ahok menerima dua pertanyaan dari warga Kota Kupang tentang kriteria pemimpin yang baik dan tepat. 

Namun, ia mengembalikan tanggung jawab pemilihan kepada warga sendiri, menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan mereka setelah menonton debat antara para calon pemimpin.

"Keputusan ada di bapak dan ibu," demikian pesannya kepada masyarakat.

Oleh: Antara/Fransiska Mariana Nuka
Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar