Deputi Gubernur BI Dorong UMKM Kalimantan Barat Terapkan Konsep PINTAR | Borneotribun.com

Minggu, 25 Februari 2024

Deputi Gubernur BI Dorong UMKM Kalimantan Barat Terapkan Konsep PINTAR

Deputi Gubernur BI Dorong UMKM Kalimantan Barat Terapkan Konsep PINTAR
Logo kantor Bank Indonesia (BI). Gambar ilustrasi
PONTIANAK - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalimantan Barat untuk menerapkan Konsep PINTAR guna meningkatkan kemajuan dan perkembangan bisnis mereka.

"Dalam Konsep PINTAR, huruf 'P' mengacu pada produk, di mana produk UMKM harus memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai," ujar Juda di Pontianak, Sabtu (tanggal). 

Juda menyoroti bahwa produk UMKM sering kali dipromosikan dalam berbagai ajang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun, ia menekankan bahwa ketika ada minat pembeli dari luar, kadang-kadang UMKM kesulitan memenuhi permintaan dalam jumlah yang cukup.

"Kuantitas produk sangat penting. Oleh karena itu, UMKM perlu untuk berkolaborasi dalam bentuk kelompok seperti koperasi atau klaster, untuk memastikan kuantitas produksi mencukupi untuk diekspor," jelasnya.

Selanjutnya, huruf 'I' dalam Konsep PINTAR mengacu pada inovasi. Juda mengungkapkan pentingnya UMKM terus melakukan inovasi agar dapat menyesuaikan dengan perubahan selera pasar yang dinamis.

"Perbankan dan lembaga lain dapat memberikan pendampingan kepada UMKM dalam hal inovasi dan memahami potensi pasar," tambahnya.

Juda juga menyoroti pentingnya 'N' dalam Konsep PINTAR, yang merujuk pada Narasi. Menurutnya, UMKM perlu mampu membangun cerita terkait produknya untuk menambah nilai jual.

"Memiliki narasi yang kuat dapat meningkatkan nilai produk, seperti contohnya narasi tentang produk kain tenun Sambas yang menceritakan tentang upaya peningkatan penghasilan keluarga dan penggunaan bahan pewarna alami," paparnya.

Selain itu, 'T' dalam Konsep PINTAR adalah Teknologi. Juda menekankan pentingnya UMKM memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk mereka secara global, termasuk dalam sistem pembayaran.

"Dengan teknologi digital, UMKM dapat dengan mudah memasarkan produknya ke luar negeri, terutama dengan dukungan sistem pembayaran digital seperti QRIS," ungkapnya.

Lebih lanjut, Juda menyoroti pentingnya 'A' yang merupakan Akses keuangan. Ia mengingatkan perbankan untuk memperhatikan akses permodalan bagi UMKM dan membantu dalam pencatatan keuangan melalui aplikasi seperti SIAPIK.

Terakhir, 'R' dalam Konsep PINTAR mengacu pada Regulasi dan sinergi. Juda menekankan perlunya dukungan regulasi yang memadai serta kerja sama antarstakeholder untuk memajukan UMKM, termasuk dalam hal perizinan dan perpajakan.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar