KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir yang semakin mengkhawatirkan akibat meluapnya debit air sungai Kapuas di wilayah tersebut. Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan peringatan ini di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Menurut Gunawan, kenaikan debit air sungai Kapuas dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan di daerah hulu.
"Debit air sungai Kapuas mulai meluap sehingga masyarakat perlu mewaspadai banjir terutama di sejumlah pemukiman penduduk yang berada di dataran rendah," ungkapnya.
Gunawan juga menyoroti beberapa wilayah yang rawan terkena banjir, antara lain di Kecamatan Putussibau Selatan seperti Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Desa Tanjung Jati, dan di Kecamatan Putussibau Utara seperti di daerah dogom Kelurahan Hilir Kantor dan sekitarnya.
Sementara itu, daerah pesisir hilir sungai Kapuas seperti Kecamatan Bika, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, dan daerah danau juga berpotensi terdampak.
"Dalam beberapa hari terakhir, hujan cukup deras dan merata, yang menyebabkan sungai meluap. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir besar, namun kami mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap bencana alam," tegasnya.
Gunawan juga meminta para camat, kepala desa, dan lurah untuk terus memantau perkembangan banjir di wilayah masing-masing.
"Jika ada perkembangan air masih naik, segera laporkan ke BPBD agar kami dapat mengambil langkah penanggulangan yang tepat," tambahnya.
Pantauan di lapangan pada Senin pagi (26/2) menunjukkan bahwa sungai Kapuas mulai meluap sekitar pukul 08.00 WIB, dan pada pukul 14.50 WIB, air sudah mulai menggenangi akses jalan di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan.
Beberapa warga telah mengungsikan kendaraan mereka ke tempat-tempat yang lebih tinggi sebagai langkah antisipasi.
Salah seorang warga Teluk Barak, Wahyuni, menyampaikan kekhawatirannya atas potensi banjir besar.
"Mudah-mudahan hanya banjir lewat saja, karena kalau sudah banjir, susah beraktivitas dan terpaksa harus menggunakan perahu karena ruas jalan juga terendam," ujarnya.
Oleh: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS