Mahfud MD Sebut Impor Pangan di Era Jokowi Semakin Banyak. (Foto: Cekfakta.com) |
JAKARTA - Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Pemilihan Umum 2024 berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, pada malam Minggu (21/1/2024).
Pada kesempatan tersebut, Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD, mengungkapkan pernyataan kontroversial terkait kebijakan impor pangan di masa pemerintahan Presiden RI Jokowi.
Dalam debat tersebut, Mahfud MD menyampaikan, “Pada 17 Februari 2019 dalam sebuah debat presiden, Prabowo mengatakan bahwa Jokowi itu tidak akan mengimpor komoditas pangan jika nanti terpilih jadi presiden.
Ternyata kata Prabowo, empat tahun memimpin, Jokowi masih mengimpor dan itu merugikan banyak petani. Itu pertanyaan Pak Prabowo kepada Pak Jokowi saat itu.”
HASIL CEK FAKTA
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli melakukan penelusuran terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), memang terjadi peningkatan dalam impor komoditas pangan.
Hal ini juga diakui oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara Peluncuran Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Senin (26/6/2023).
Data yang disajikan oleh Kemendag menunjukkan tren peningkatan impor komoditas pangan dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pada tahun 2004, impor gandum hanya sekitar 2-3 juta ton per tahun, sementara pada tahun 2023, angkanya melonjak menjadi 13 juta ton per tahun.
Begitu pula dengan impor gula pasir yang meningkat dari sekitar 1-2 juta ton per tahun menjadi 5 juta ton per tahun pada 2023.
Masitoh Nur Rohma, seorang dosen dari Universitas Islam Indonesia, menyatakan bahwa klaim yang disampaikan oleh Mahfud MD sebagian besar benar.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 2019-2023, terjadi fluktuasi dalam impor pangan Indonesia, seperti beras, daging hewan, sayuran, dan buah-buahan.
Romauli Panggabean, yang merupakan Lead Knowledge Generation Koalisi Sistem Pangan Lestari, menjelaskan lebih lanjut mengenai tren impor beberapa komoditas pangan.
Dia menyoroti bahwa meskipun volume impor beras cenderung menurun, nilai impornya justru meningkat dari tahun 2019 hingga 2022. Hal serupa juga terjadi pada impor sayur dan buah-buahan.
Peneliti dari Sajogyo Institute, Kiagus M Iqbal, menambahkan bahwa pada tahun 2023, impor beras Indonesia mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, bahkan menjadi yang tertinggi ketiga setelah tahun 1998 dan 1999.
Hal ini dikonfirmasi oleh data BPS 2023 yang mencatat impor beras pada tahun tersebut mencapai 3,06 juta ton, meningkat secara signifikan dibanding tahun sebelumnya.
KESIMPULAN
Dengan demikian, pernyataan Mahfud MD dalam debat Pilpres 2024 bahwa impor pangan semakin banyak pada masa pemerintahan Jokowi dapat dikonfirmasi sebagai benar berdasarkan data dan penelusuran yang dilakukan oleh tim ahli.
RUJUKAN
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS