KAPUAS HULU - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat terkait peningkatan risiko banjir yang semakin meluas di beberapa kecamatan di wilayah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, menekankan urgensi keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana tersebut.
"Intensitas curah hujan tinggi dan debit air semakin naik, kami minta masyarakat mengutamakan keselamatan dan siap siaga menghadapi banjir," ujar Gunawan kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu pada Jumat kemarin (12/1/2024).
Menurut Gunawan, pantauan BPBD Kapuas Hulu menunjukkan bahwa banjir telah merendam sejumlah dataran rendah di beberapa kecamatan, termasuk di titik pusat ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu.
Beberapa kecamatan yang terdampak antara lain Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Bika, dan Embaloh Hilir.
Gunawan menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi dari camat, desa, dan kelurahan terkait dampak banjir.
BPBD Kapuas Hulu tengah melakukan monitoring, pemantauan, dan memberikan bantuan evakuasi jika diperlukan.
Banjir ini pertama kali terjadi pada Rabu (10/01) dan semakin meluas pada Kamis malam (11/01).
Debit air masih terus naik, dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter hingga 1,5 meter dari permukaan tanah.
BPBD Kapuas Hulu telah menyiapkan posko banjir di Kantor BPBD Kapuas Hulu untuk memfasilitasi koordinasi dan gerak tim penanggulangan bencana.
Gunawan juga mengingatkan camat, kepala desa, dan kelurahan untuk segera menyampaikan data perkembangan banjir dan dampaknya.
Gunawan mengimbau orang tua untuk melakukan pengawasan ketat terhadap anak-anak mereka guna mencegah korban jiwa, mengingat pengalaman banjir beberapa tahun lalu.
JUDUL:Banjir Melanda Teluk Barak, 50 Rumah Terendam di Putussibau Selatan
Sementara itu, di lokasi banjir, seperti di Teluk Barak, Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, sudah terdapat sedikitnya 50 rumah warga yang terendam banjir.
Warga bertahan dengan membuat panggung di dalam rumah sebagai tempat penyimpanan barang dan beristirahat.
Masyarakat diharapkan agar pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan.
Aktivitas masyarakat terganggu, dan perahu sampan menjadi moda transportasi utama karena akses jalan terputus dengan kedalaman air mencapai dua meter.
Banjir juga melanda pemukiman penduduk di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, serta di Desa Samus, Mendalam, Daerah Dogom, dan sekitar pusat kota Kecamatan Putussibau Utara, menyebabkan sejumlah akses jalan terputus.
Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS