JAKARTA – Perusahaan teknologi dan produsen kendaraan listrik terkemuka di China, BYD, mengungkap penggunaan baterai terbaru mereka, "Blade Battery", yang menggunakan jenis lithium iron phosphate (LFP), mengklaim keamanan yang lebih tinggi dibandingkan baterai lainnya.
Dalam sebuah demonstrasi di kantor pusat BYD di Shenzhen, terlihat bahwa baterai jenis lain, seperti NMC (Nickel manganese cobalt), cenderung lebih rentan terbakar ketika terkena tekanan atau tertembus oleh benda.
Hal ini menjadi perhatian serius karena potensi risiko kebakaran pada kendaraan listrik dalam situasi kecelakaan.
Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division, menjelaskan bahwa bagi BYD, keselamatan menjadi prioritas utama.
Mereka yakin bahwa LFP, khususnya "Blade Battery", adalah komponen yang andal untuk memastikan keselamatan serta keberlanjutan kendaraan listrik masa depan.
"Blade Battery" menjadi keunggulan utama mobil-mobil BYD, menawarkan kombinasi keamanan maksimum, daya tahan yang tinggi, dan umur pakai yang panjang. LFP memiliki stabilitas termal yang baik dan rendah akan kobalt, menjadikannya lebih ramah lingkungan.
Baterai ini dinamakan "blade" karena bentuknya yang pipih, lurus, dan panjang, menghemat ruang hingga 50 persen jika dibandingkan dengan model sebelumnya.
Dari riset yang dilakukan, Blade Battery memiliki daya jelajah hingga 600 km dan meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen dibanding baterai lainnya, serta telah teruji secara signifikan dalam hal keamanan.
Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia, menyatakan bahwa BYD memiliki keunggulan sebagai produsen baterai terbesar kedua di dunia, dengan fasilitas, teknologi, dan volume produksi yang menjadi bukti nyata keunggulan BYD dibandingkan pesaingnya.
Blade Battery telah melewati serangkaian uji coba ekstensif, termasuk Nail Penetration Test yang menguji kemampuan baterai untuk tidak terbakar saat kecelakaan.
Dengan rentang hidup mencapai 1.200.000 km atau sekitar 3.000 kali charge, Blade Battery cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Para ahli di BYD terus meningkatkan kinerja dan keamanan baterai ini, termasuk memperluas ruang penyimpanan dan menguji baterai dalam kondisi ekstrem, seperti perlakuan yang ekstensif terhadap suhu tinggi hingga 300°C dan pengisian berlebihan hingga 260 persen.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS