KETAPANG - Rangkaian kegiatan dimulai dengan prosesi Ritual Adat Tolak Bala yang dilaksanakan di Tugu Perdamaian Ketapang, pada Sabtu (21/10/2023)
Ketua I Panitia Napak Tilas Drs. Heronimus Tanam, ME dalam sambutan menjelaskan maksud dari ritual adat yang diadakan di Tugu Tolak Bala ini dalam rangka untuk berdoa, memohon kepada Jubata, Tuhan YME secara adat agar rangkaian kegiatan Napak Tilas 21-28 Oktober 2023 nanti dapat berjalan dengan sukses.
"Adapun maksud dari kita berkumpul dan berdoa secara adat ditempat ini pertama-tama, kita bepintak bepadah, kepada hutan tanah arai maksudnya supaya perjalanan napak tilas dari tanggal 21 sampai 28 oktober 2023 dapat berjalan dengan baik, aman, selamat dan sentausa," jelasnya.
Lanjut, "Kedua berizin kepada duata tanah arai bahwa perjalanan napak tilas tidak hanya satu titik tetapi ada rangkaian yang panjang."
Menurut Beliau, do'a yang disampaikan oleh para dukun betara ini memberikan selamat kepada kita semua hingga hingga perjalanan napak tilas selesai dengan baik.
Selain itu Beliau juga menjelaskan bahwa Tugu Tolak Bala adalah Tugu Perdamaian yang sudah diikrarkan pendiriannya, bukan hanya etnis dayak tapi juga diikrarkan oleh seluruh etnis yang ada di Kabupaten Ketapang.
"Setiap ada acara besar di Kabupaten Ketapang kita selalu berdoa di Tugu Perdamaian ini dan sejak berdirinya tugu ini belum pernah terjadi gejolak apapun di Kabupaten Ketapang " terangnya.
Sementara itu, Kapolda Kalbar Irjen. Pol. Pipit Rismanto, S.I.K., M.H. memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Napak Tilas ini, menurutnya kegiatan seperti ini merupakan momentum untuk mengingat kembali para pejuang dan leluhur yang telah berjasa.
Selain itu Kapolda berharap dengan adanya ritual ini dapat mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menjaga perdamaian, menghormati perbedaan dan membangun harmoni di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi momen yang tepat untuk memperkuat kemitraan antara kepolisian, masyarakat dan pemangku adat dalam menjaga dan membangun kerukunan di Kabupaten Ketapang,” harapnya.
Kapolda mengajak masyarakat khususnya generasi muda Kabupaten Ketapang untuk menghormati dan melestarikan warisan budaya, selain itu juga membuka diri terhadap perubahan dan perkembangan zaman.
“Kita harus memastikan bahwa generasi muda kita mengetahui dan menghargai kekayaan budaya kita, serta mampu mengambil peran dalam menjaga tradisi adat ini untuk masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Usai sambutan Kapolda, dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Revitalisasi Kawasan Tugu Tolak Bala dan Monumen Panca Karya Ketapang didampingi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang beserta jajaran. (sh***nn)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS