PONTIANAK - General Manager Pelabuhan Regional 2 Pontianak Hambar Wiyadi mengatakan Terminal Kijing dilirik perusahaan besar di bidang penyediaan layanan logistik dan peti kemas dari Hongkong yaitu Orient Overseas Container Line (OOCL) untuk berinvestasi di pelabuhan terbesar samudra tersebut.
"Pihak OOCL sudah melakukan kunjungan dan saat ini kami tengah melakukan penjajakan potensi kerjasama peti kemas di Pelabuhan Terminal Kijing," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya menyambut baik kedatangan perwakilan OOCL di Kalbar dalam rangka penjajakan potensi kerjasama peti kemas di Pelabuhan Terminal Kijing.
"Diharapkan OOCL dapat memeriahkan pertumbuhan peti kemas di Pelabuhan Terminal Kijing sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian baik Provinsi Kalbar maupun nasional," ucap dia.
Ia menyebutkan untuk pertumbuhan kegiatan operasional di Pelabuhan Terminal Kijing saat ini suda pesat, terutama untuk kargo curah cair dan curah kering. Per Juli 2023 throughput curah cair sudah mencapai 884 ribu ton dan curah kering 63 ribu ton.
"Sedangkan untuk peti kemas masih beroperasi di Pelabuhan Dwikora Pontianak dengan rata-rata throughput 260 ribu teus per tahun dan throughput per Juli 2023 sebesar 139 ribu teus dengan komposisi 90,6 persen peti kemas domestik dan 9,4 persen peti kemas ekspor," kata dia.
Sementara itu, Direktur PT Karya Prima Pacific selaku perwakilan handling agent OOCL Liner Joko Bongso mengaku terkejut perkembangan Pelabuhan Terminal Kijing yang sangat pesat dalam dua tahun ini. Menurutnya produksi hasil sumber daya alam Kalbar cukup melimpah baik kelapa bulat, kelapa sawit, pinang, nipah, bauksit maupun lainnya yang masih tersebar di beberapa wilayah, perlu adanya area konsolidasi untuk memudahkan pengemasan kontainer dan efisiensi biaya.
Menurutnya, saat ini biaya peti kemas kapal turun 40 persen dibandingkan tahun sebelum pandemi COVID-19 sehingga perlu perhitungan yang matang untuk dapat berkompetisi dalam penyedia layanan peti kemas.
"Selain kebutuhan infrastruktur jalan, kesiapan alat bongkar muat sangat diperlukan shipping lines untuk menyiapkan jenis kapal apa yang cocok untuk bersandar di Terminal Kijing. Pelindo diharapkan dapat memberikan tarif yang kompetitif untuk layanan bongkar muat peti kemas dengan pertimbangan biaya logistik darat dengan gudang yang saat ini masih lumayan jauh," harap dia.
(Tim Liputan)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS