Sukadana (BT) - Kepala Dinas Pertanian Kayong Utara Marulu Nursalam mengaku terkejut dan sudah meminta klarifikasi atas tudingan anggota DPRD yang menyebut dinasnya memotong dana pokok pikiran atau istilahnya dana aspirasi hasil reses anggota dewan.
Karena itu, Marulu mengaku memahami jika ada keengganan legislator Kayong Utara untuk mengusulkan program hasil reses mereka ditempatnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Marulu Nursalam saat rapat kerja (raker) pada Senin lalu, 29 Mei 2023 di gedung DPRD setempat. Marulu menyebut potongan tersebut bisa diterjemahkan buruk, bisa pungli.
"Setelah saye minta klarifikasi, ade penyesuaian angka, dari nilai sebelumnye 74 juta menjadi 63 juta. Ade selisih sekitar 11 juta. Itupun nilainye cukup besar. Saya berjanji akan memperbaiki," kata Marulu saat itu dihadapan anggota dewan.
Selanjutnya, kata dia, jika mau transparan dan hukum menjadi panglima, dia berharap agar anggota dewan juga memahami kondisi dinas yang Ia pimpin.
Kata Marulu, media juga dapat mengawal persoalan ini agar semuanya jelas.
"Kite kalau memang mau transparan, clear, clean. Aturan kite pasang di depan, sepakati dulu. Kite minta media kawal ini," ucapnya.
Sebelumnya, anggota dewan menyesalkan potongan pokir mereka jumlahnya dianggap tidak sesuai dengan usulan. Hal itu disampaikan Bung Tomo.
Akibat itu berdampak pada penyelesaian dan kualitas usulan masyarakat terhadap pembangunan menjadi kurang sesuai harapan karena anggaran tersebut terpotong.
Lantaran hal tersebut, menurut Bung Tomo menjadi kecurigaan dan masalah bagi DPRD dalam mengawal program kegiatan yang diusulkan di dinas tersebut.
Oleh: Muzahidin
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS