Jakarta -- Capaian investasi Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di luar Pulau Jawa sangat menakjubkan. Hal tersebut berkat komitmen orang nomor satu di Indonesia tersebut dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Nusantara.
Pemerataan pembangunan melalui berbagai investasi ini bertujuan agar pembangunan tidak lagi Jawa Sentris namun menjadi Indonesia Sentris. Di era Jokowi pembangunan tersebar merata dari Sabang hingga Merauke tersentuh oleh berbagai pembangunan.
Menteri Investasi sekaligus Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan sejak masa kemerdekaan, realisasi investasi Indonesia berpusat di Pulau Jawa. Atas dasar itu, Jokowi menggenjot pembangunan khususnya di wilayah luar Jawa agar investasi dapat merata.
“Sejak Indonesia merdeka, investasi di Pulau Jawa lebih banyak. Karena itu Bapak Presiden Jokowi membangun Indonesia Sentris. Membangun Indonesia dari Aceh sampai Papua. Sehingga bisa mewujudkan pemerataan investasi,” ujar Bahlil di Universitas Kristen Maranatha Bandung, Kamis (12/01).
Pada realisasi investasi Indonesia di tahun 2021, Penanaman Modal Asing (PMA) paling banyak ada di wilayah-wilayah luar Jawa. Indonesia menerima investasi luar Jawa mencapai Rp 901 triliun.
“Dari 900,1 triliun tersebut Foreign Direct Investment kita itu sekitar 50,4 persen. Sementara sebaran investasi di luar Jawa 52 persen dengan nominal Rp 468,2 triliun dan di Jawa 48 persen atau Rp 432,8 triliun,” terangnya.
Pada tahun 2022, Jokowi kembali berhasil merealisasikan capaian investasi fantastis di wilayah-wilayah luar Jawa. Dari lima provinsi teratas, Sulawesi tengah menempati posisi pertama dengan nominal 5,1 miliar USD, disusul Jawa Barat (Jabar) 4,6 miliar USD, Maluku Utara 3,3 miliar USD, DKI Jakarta 3,1 miliar USD dan Riau 2,5 miliar USD.
Jokowi Sukses Tekan Laju Inflasi
Besarnya investasi Indonesia berdampak pada stabilitas ekonomi di tengah krisis global dan ancaman resesi yang menghantui negara-negara di dunia.
Jokowi berhasil menekan laju inflasi Indonesia hingga jauh lebih baik dibanding negara-negara dunia. Bahkan jika disandingkan dengan negara G20, laju inflasi Indonesia menjadi salah satu yang terendah.
“Kita lihat inflasi di negara lain sudah double digit. Argentina 97 persen, Turki, Rusia, juga tinggi. Indonesia sekarang masih jauh lebih baik,” ujar Bahlil.
Di hadapan ribuan mahasiswa UKI, Bahlil juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi nasional mencatatkan tren sangat positif. Kepemimpinan Jokowi mampu membawa Indonesia menjadi deretan negara teratas dengan catatan pertumbuhan ekonomi terbaik.
“Bagaimana kondisi ekonomi nasional kita, pada kuartal III pertumbuhan ekonomi kita 5,75 persen dan inflasi kita di bawah 6 persen. Ini adalah pertumbuhan ekonomi terbaik dibandingkan dengan negara G20 di dunia,” terang Bahlil.
Catatan gemilang pertumbuhan ekonomi nasional menurut Bahlil tak lepas dari kebijakan tepat yang mampu diambil oleh Jokowi. Menurutnya, Jokowi mampu menunjukkan leadership yang sangat luar biasa.
“Ini adalah pertarungan leadership. Isu dunia ini semua sama. Ini pertarungan kemampuan kepemimpinan, dan kita bersyukur kepada tuhan bahwa Presiden Republik Indonesia Pak Joko Widodo mampu membawa Indonesia dari lubang kehancuran ekonomi,” pungkasnya.
Menurut data Kementerian Investasi, perkembangan inflasi negara-negara G20 menunjukkan kekhawatiran. Argentina mencapai inflasi hingga 97,4 persen, kemudian Turki 64,3 persen.
Sementara Indonesia mampu menekan laju inflasi di angka 5,5 persen. Angka tersebut jauh lebih baik di banding Rusia 11,6 persen dan Inggris 10,7 persen.
(Yakop/Im)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS