Kayong Utara - Pengguna jalan desa Sukamaju kecamatan Teluk Batang menuju desa Banyu Abang kecamatan Seponti kabupaten Kayong Utara (KKU) kesal atas hasil buruk kerja pemborong proyek jalan senilai hampir satu miliar tersebut.
Belum sebulan rampung, campuran aspal pasir terkelupas ditengah badan jalan, campuran material itu pun sepertinya kurang dari standar.
"Baru dikerjakan pada malam jumat lalu (27/01) aspalnya banyak yang terkelupas, macam kurang digilas mesin stoum. Proyek ini senilai 980 juta dikerjakan oleh CV Batu Perdana bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022." ujar Adi, penggiat LSM Laki asal kecamatan Teluk Batang, Senin (30/01).
Buruknya pengawasan Dinas Pekerjaan Umum disebut dia sebagai salah satu sebab kontraktor bekerja asal-asalan.
Pun demikian dengan kerja konsultan pengawas, seakan membiarkan.
Bahkan katanya, pemborong proyek tersebut bekerja terlambat waktu penyelesaian.
"Proyek ini kurang di awasi oleh dinas ataupun konsultanya. Harusnya paling akhir bulan Desember selesai, ini awal Januari 2023 baru tuntas. Anehnya, proyek ini udah dibayarkan meski kerja belum selesai," kata Adi.
Suhada, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut mengaku sudah bersurat pada pelaksana agar memperbaiki hasil kerjanya.
"Belum serah terima. Dari kemarin udah minta diperbaiki, eh belum juga," kata Suhada saat dikonfirmasi, Senin (30/01) di Sukadana.
Suhada mengatakan, saat ini proyek tersebut baru dibayarkan 70 persen, kontraktornya masih diberi kesempatan untuk memperbaiki.
"Sudah kita denda sampai tanggal 8 Februari ini," ucapnya.
Sementara itu, kontraktor CV Batu Perdana mengaku bekerja dalam denda, belum full dibayar dan masih memiliki kewajiban untuk memperbaiki.
"Kita kerja dalam denda, belum dibayar 100 persen, masih nunggu dinas, tapi akan kita perbaiki," kata Alfi mewakili perusahaanya.
Oleh: Muzahidin
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS