Nakes Non ASN OKU: Bagaimana Nasib Kami ??? | Borneotribun.com

Minggu, 06 November 2022

Nakes Non ASN OKU: Bagaimana Nasib Kami ???

Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Non ASN se-Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), melakukan pertemuan dengan PJ Bupati OKU
Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Non ASN se-Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), melakukan pertemuan dengan PJ Bupati OKU. (Ho-Andi)
Baturaja, OKU -- Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) Non ASN se-Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), melakukan pertemuan dengan PJ Bupati OKU mempertanyakan permasalahan tidak terupdate nya data mereka, Minggu (06/11/2022) di Aula Rumdin Kabupaten OKU.

Pertemuan tersebut, para tenaga kesehatan non ASN ini, mempertanyakan kembali mengapa data Meraka tidak terupdate  untuk mengikuti seleksi menjadi tenaga PPPK kesehatan dilingkungan dinas kesehatan kabupaten OKU yang mana pada pertemuan tempo hari mereka belum mendapatkan jawaban yang memuaskan serta belum dipenuhi nya tuntutan mereka. 

Permasalah tenaga kesehatan se-kabupaten OKU ini timbul, bermula karena keluarnya surat pemberitahuan dari Dinas kesehatan kabupaten OKU yang di tujukan kepada seluruh kepala UPTD puskesmas, agar menyampaikan informasi kepada tenaga kesehatan non ASN, bahwa untuk seleksi tenaga PPPK kesehatan dilingkungan dinkes OKU untuk tahun ini di tunda dan di lanjutkan tahun 2023 yang akan datang. dengan alasan karena adanya kendala tehnis pada portal SDMK yang mengakibatkan data para tenaga kesehatan non ASN tidak terupdate.

Pertemuan tenaga kesehatan dengan PJ Bupati OKU ini, dihadiri oleh PJ Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, Rozali Kadinkes OKU, Staf Khusus Bupati, Ketua Komisi II DPRD OKU Parwanto, Hanafi Kepala BKAD OKU, Mirdaili Kepala BKPSDM OKU dan Dr. Ryna Diana dirut RSUD serta para Nakes se-kabupaten OKU.

Dalam pertemuan ini, para peserta Nakes melalui berapa perwakilannya menyampaikan, yang pada intinya meminta kepada PJ Bupati OKU agar data mereka segera terupdate supaya mereka sebagai tenaga kesehatan non ASN bisa mendaftar dan mengikuti seleksi PPPK kesehatan di tahun ini.

Dan menuntut kepada PJ Bupati OKU, agar menindak tegas Oknum Dinkes yang diduga telah melakukan permainan dibalik permasalahan ini, sehingga data Tenaga Kesehatan di kabupaten OKU tidak terupdate di SDMK yang mengakibatkan para Nakes gagal seleksi PPPK pada tahun 2022 ini.

Menjawab permintaan dan tuntutan ini, PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah mengatakan, bahwasanya kami (pemkab OKU) tidak memilih kasih dalam seleksi PPPK ini, bagi kami Nakes itu, kami anggap adalah pejuang, terutama pejuang pada saat virus Covid melanda negeri ini kemaren."ucap Teddy. 

Untuk oknum yang diduga ada dibalik permasalahan ini, Teddy Meilwansyah mengatakan, berjanji akan ada sanksi tegas bagi oknum tersebut setelah dilakukan pemeriksaan dari BKPSDM dan inspektorat."tegasnya.

Dikesempatan ini, PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah berjanji dihadapan tenaga kesehatan di tahun depan 2023 kejadian ini tidak akan terulang lagi dan berjanji akan memprioritaskan semua tenaga kesehatan yang ada untuk bukaan PPPK yang akan datang.

” Apa bila ada pembukaan pengadaan PPPK entah tahun ini, entah awal tahun depan, kalian akan kami Prioritaskan seluruhnya,”ucap PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah.

Sebelumya PJ Bupati OKU Teddy Meilwansyah didalam sambutannya menyampaikan, atas nama pribadi dan atas nama pemerintah daerah kabupaten OKU menyampaikan ucapan permohonan maaf atas keteledoran,kelalaian yang telah dilakukan oleh teman-teman di Dinkes kab OKU, mengajak untuk membenahi serta menjadi pembelajaran kita semua agar hal seperti ini tidak terulang kembali.

Kepala BKPSDM Kabupaten OKU, Mirdaili, dikesempatan ini mengatakan, bahwa dirinya sangat merasa kecewa atas kejadian ini, mengakibatkan para Nakes tidak bisa ikut test seleksi PPPK OKU tahun 2022.

Disampaikannya, semua Tenaga Kesehatan kabupaten OKU yang sudah terdata bisa kapan pun untuk mengikuti tes PPPK, asalkan Nakes sudah terdata.

Dikatakannya, tenaga kesehatan kabupaten OKU sebenarnya sudah termasuk data, namun hanya saja kemaren tidak Terupdate dan untuk sekarang kita semua tidak bisa apa-apa lagi untuk penerimaan ini, tapi di 2023, insya Allah, pemerintah pusat akan memperjuangkan serta memprioritaskan untuk tenaga honorer. "Ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas kesehatan kabupaten OKU, Rojali, SKM dikesempatan ini menyampaikan, ucapan permohonan Maaf atas permasalahan yang telah terjadi. 

(Yakop/Andi)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar