Menjaga Kondusifitas Demi Pembangunan Daerah | Borneotribun.com

Kamis, 20 Oktober 2022

Menjaga Kondusifitas Demi Pembangunan Daerah

Seminar Nasional Kebangsaan dengan bertemakan "Moderasi Beragama Deradikalisme Sebagai Anti-Tesis Radikalisme dan Terorisme" di Hotel Golden Tulip Pontianak. (Ho-Adpim Pemprov Kalba)
Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., membuka secara resmi Seminar Nasional Kebangsaan dengan bertemakan "Moderasi Beragama Deradikalisme Sebagai Anti-Tesis Radikalisme dan Terorisme" di Hotel Golden Tulip Pontianak, Kamis (20/10/2022).

Tak hanya membuka, Gubernur juga menjadi narasumber dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kerjasama dengan Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Pesantren Indonesia (DPW IPI) Provinsi Kalbar yang sekaligus Memperingati Hari Santri Nasional.

Seminar Nasional Kebangsaan dengan bertemakan "Moderasi Beragama Deradikalisme Sebagai Anti-Tesis Radikalisme dan Terorisme" di Hotel Golden Tulip Pontianak. (Ho-Adpim Pemprov Kalba)
"Saya berharap kondisi kalbar tetap seperti sekarang ini, nyaman, aman dan kondusif."

"Karena masih banyak aspek aspek yang perlu dibangun, mulai dari infrastruktur, indeks pembangunan manusia, angka kemiskinan dan lain - lain."

Seminar Nasional Kebangsaan dengan bertemakan "Moderasi Beragama Deradikalisme Sebagai Anti-Tesis Radikalisme dan Terorisme" di Hotel Golden Tulip Pontianak. (Ho-Adpim Pemprov Kalba)
"Oleh karena itu perlu bersama menjaga kondusifitas daerah demi keberlangsungan pembangunan", ujar Sutarmidji.

Gubernur Kalbar mencontohkan pembangunan jembatan korek Sungai Ambawang yang memakan biaya cukup besar, hal ini tak lain untuk mmbuka keterisoliran beberapa desa yang ada di wilayah tersebut.
Seminar Nasional Kebangsaan dengan bertemakan "Moderasi Beragama Deradikalisme Sebagai Anti-Tesis Radikalisme dan Terorisme" di Hotel Golden Tulip Pontianak. (Ho-Adpim Pemprov Kalba)
"Ini sebenarnya bukan tanggung jawab sepenuhnya Pemerintah Provinsi, namun kami merasa ini perlu karena dapat mempercepat pembangunan di wilayah tersebut."

"Masyarakatnya banyak, juga ada beberapa pondok pesantren di sana."

"Sehingga sekarang, memudahkan akses menuju ke daerah tersebut dan semoga meningkatkan pertumbuhan ekonomi."

"Jangan semua diukur hanya dari kepentingan politik saja, tapi yang utama adalah kepentingan/ kesejahteraan masyarakat."

"Ada waktunya berkompetisi, ada waktunya kita berdiskusi (berkolaborasi)", tegas Mantan Walikota Pontianak 2 periode ini.

Menyangkut radikalisme, orang nomor satu di kalbar ini menyebut bahwa apabila masing - masing pribadi/golongan memahami arti toleransi dan kebersamaan, maka tidak akan menimbulkan miskomunikasi/gesekan di masyarakat.

"Agama apapun mengajarkan untuk menjaga hubungan baik antar pemeluknya. Agamamu untukmu, agamaku untukku."

"Kemudian saya selalu berprinsip, sebagai seorang pemimpin kita harus tetap berlaku adil, kepada siapapun, tanpa membedakan SARA", jelas Sutarmidji.
Seminar Nasional Kebangsaan dengan bertemakan "Moderasi Beragama Deradikalisme Sebagai Anti-Tesis Radikalisme dan Terorisme" di Hotel Golden Tulip Pontianak. (Ho-Adpim Pemprov Kalba)
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. H. Boy Rafli Amar, M.H., Ketua Umum DPP IPI, KH. K.M.T. Abdul Muhaimin, Ketua DPW IPI Kalbar, KH. Zuhdi, S.Pd.I., dan Ketua Komite IV DPD RI, H. Sukiryanto, S.Ag., beserta Forkopimda Kalbar.

(ian/wnd) 

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar