Mantan Pemain Arema Era 1989-1990 Frans Watu Menilai Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Sepak Bola Indonesia | Borneotribun.com

Minggu, 02 Oktober 2022

Mantan Pemain Arema Era 1989-1990 Frans Watu Menilai Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Sepak Bola Indonesia

Mantan Pemain Arema Era 1989-1990 Frans Watu Menilai Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Sepak Bola Indonesia
Mantan Pemain Arema Era 1989-1990 Frans Watu Menilai Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Sepak Bola Indonesia. (BorneoTribune/ANTARA/Ho-Dok pribadi Frans Watu)
BorneoTribune, Kupang- Mantan pemain Arema era 1989-1990 Frans Watu menilai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) dan mengakibatkan sedikitnya 129 orang meninggal dunia menjadi duka sepak bola Indonesia.

“Duka yang dialami oleh suporter Aremania adalah duka yang juga yang dirasakan oleh sejumlah pecinta sepak bola di Indonesia,” kata Frans Watu saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya. Pertandingan sendiri berakhir dengan kemenangan tim tamu dengan skor 3-2.

Frans yang pernah berkostum Arema bersama Aji Santoso dan Bambang Nurdiansyah itu mengapresiasi pengurus PSSI yang langsung mengambil sikap tegas menghentikan sementara kompetisi Liga 1 Indonesia.
​​​​​​
Namun, dia menyoroti juga adanya penjualan tiket yang mencapai 40 ribu tiket dari sebelumnya yang dipersiapkan hanya sekitar 25 ribu saja dalam derbi Jawa Timur itu.

Panitia pertandingan, lanjut dia, harusnya juga memperhatikan hal non teknis yang dapat berimbas pada tragedi Kanjuruhan tersebut.

Disamping itu juga masalah gas air mata yang ditembakkan oleh aparat kepolisian ke tribun yang mengakibatkan banyak suporter yang ketakutan juga disoroti Frans karena sesuai aturan FIFA penembakan gas air mata dilarang apalagi diijinkan masuk ke dalam stadion sepak bola.

Tragedi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi sepak bola Indonesia , karena FIFA pasti akan turun tangan menanggapi masalah ini.

Sebagai mantan pemain Arema dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi, apalagi sampai menimbulkan banyak korban jiwa.

Pewarta: Kornelis Kaha/Antara
Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar