Ahli: Penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asal tak berlebih | Borneotribun.com

Sabtu, 15 Oktober 2022

Ahli: Penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asal tak berlebih

Ahli: Penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asal tak berlebih
Gambar ilustrasi. Ahli: Penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asal tak berlebih. (Pixabay)

Jakarta - Ahli gizi Ulva Rezatiara,S.Gz.,MPH dari Universitas Gadjah Mada mengatakan orang yang punya kolesterol tinggi boleh makan telur asal jumlahnya tetap sesuai batas.


"Penderita kolesterol masih aman untuk mengkonsumsi telur dengan cacatan mengkonsumsi secukupnya atau tidak berlebihan dan tetap menjaga pola makan dan gaya hidup sehat," kata Ulva kepada ANTARA, Jumat.


Namun, dia tetap menyarankan orang yang punya penyakit kolesterol untuk berkonsultasi dulu kepada dokter sebelum mengonsumsi telur agar mengetahui porsi yang tepat untuk dirinya.


Dia menjelaskan telur memang akan menyebabkan kadar kolesterol naik jika dikonsumsi secara berlebihan. Bagian kuning telur mengandung lebih banyak kolesterol dibandingkan bagian putih telur.


Bertepatan dengan Hari Telur Sedunia yang jatuh pada 14 Oktober, dia menjelaskan telur adalah salah satu makanan bergizi dan baik untuk tubuh.


Telur mengandung protein, lemak, karbohidrat serta mineral seperti kalsium, fosfor, besi, seng dan berbagai vitamin seperti vit.A, Vit.B1, Vit.B2, dan niasin.


Untuk orang-orang dewasa yang sehat pada umumnya, batas konsumsi telur maksimal adalah satu hingga dua butir per hari, sesuai rekomendasi dari The American Heart Association.


Meski demikian, batas konsumsi maksimal akan berbeda tergantung dari kondisi setiap individu. Menurut Ulva, orang dengan indikasi penyakit tertentu seperti jantung, kolesterol, dan diabetes memiliki batas konsumsi telur maksimal yang berbeda dengan orang sehat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh.


Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi telur, bagian dari gerakan makan telur dan ikan setiap hari.


Gerakan ini dibuat untuk mengejar target pemerintah menurunkan angka kekerdilan menjadi 14 persen pada 2024.


Pewarta : Nanien Yuniar/Antara

Editor: Yakop

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar