Industri militer AS akan kesulitan mengganti komponen China. (BorneoTribun/Global Times) |
BorneoTribun Jakarta -- Analis militer mengatakan kompleks industri militer AS bergantung pada komponen China. Industri militer AS bergantung pada komponen logam tanah jarang (LTJ) China, dan akan sulit untuk menggantinya, menurut analis militer China Wei Dongxu saat wawancara dengan surat kabar pemerintah China Global Times.
China, menurut spesialis, memiliki lini industri penuh dalam eksplorasi, penambangan, dan produksi elemen tanah jarang, sehingga akan sulit bagi kompleks industri militer (MIC) AS untuk menemukan alternatif selain China.
Wei yakin bahwa bahkan jika Amerika Serikat menemukan pengganti jangka pendek untuk komponen China, itu akan menaikkan biaya.
Sebelumnya diketahui bahwa Pentagon menangguhkan penerimaan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima baru karena paduan China yang digunakan dalam desain mereka.
Perlu dicatat bahwa ini tidak sesuai dengan undang-undang pengadaan, yang melarang penggunaan komponen dari China tanpa mendapatkan persetujuan khusus.
Pada tahun 2021, Breaking Defense melaporkan bahwa penjualan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima AS di Eropa menghadapi persaingan ketat dari produsen lokal.
(yk/en)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS