BorneoTribun Pontianak - Sejumlah warga Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengaku cukup terbantu dengan adanya program pemberian berbagai kebutuhan pokok atau sembako gratis dalam pengendalian dan mitigasi inflasi di Kota itu.
"Kami sekeluarga cukup senang dan terbantu dengan adanya bantuan sembako dari Pemprov Kalbar," kata Mas'ah (70) salah seorang warga Perum I, Kecamatan Pontianak Barat, Sabtu.
Dengan adanya bantuan sembako dari pemerintah ini, maka cukup membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan pokok untuk satu pekan ke depannya.
Hal senada juga diakui oleh Haidir (67) Warga Gang Tebu, Kecamatan Pontianak Barat. "Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini, maka sedikit meringankan beban kami, karena saat ini harga kebutuhan pokok mulai naik dampak kenaikan harga BBM subsidi," ujarnya.
Dia berharap berbagai kebutuhan pokok di Kota Pontianak tidak terlalu mengalami kenaikan pasca kenaikan harga BBM subsidi.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan sebanyak 2.000 paket sembako untuk enam kecamatan di Kota Pontianak, yakni masing-masing berisi beras lima kilogram, gula dua kilogram, mie instan 10 bungkus, minyak goreng dua kilogram dan bawang putih 1/4 kilogram, sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, dampak penyesuaian harga BBM subsidi.
"Selain itu, kami juga menggelar Operasi Pasar atau Pasar Murah yang menjual berbagai kebutuhan pokok dengan harga murah dibandingkan dengan harga normalnya," katanya.
Ia menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan merespon kebijakan penyesuaian harga BBM yang bakal berdampak kepada inflasi di Kalbar. Bantuan paket sembako dilakukan di setiap kabupaten atau kota dengan jumlah sebanyak 15.000 paket.
Sebelumnya, Sutarmidji memastikan bantuan diberikan tepat sasaran. Karena, data yang digunakan merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. “Datanya by name by address. Jadi namanya siapa alamatnya di mana jelas. Insya Allah tidak ada salah sasaran,” kata dia.
Di tempat terpisah, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap kenaikan harga BBM subsidi tidak sampai berdampak besar dalam memicu kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok di Kota Pontianak, Kalbar dan Indonesia umumnya.
"Kalaupun ada kenaikan maka langkah Pemprov Kalbar dan Kota Pontianak seperti hari ini, yakni dengan melakukan Operasi Pasar dalam menekan agar kebutuhan pokok tidak terlalu tinggi naiknya dan juga membantu masyarakat yang terdampak dari kenaikan harga BBM subsidi itu," ujarnya.
Apalagi kebutuhan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, daging dan ayam memang sangat diperlukan oleh masyarakat, katanya.
"Dari pantauan di lapangan, seperti telur dan ayam ras memang mulai menunjukkan kenaikan, tetapi belum terlalu tinggi atau masih dalam batas kewajaran," ujar Edi.*
(pian/ad/ant)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS