Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes. (BorneoTribun/Ho-Adpim Pemprov Kalbar) |
BorneoTribu Pontianak - Pembukaan Kongres ke-VII Forum Koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan Barat dan Seminar Daerah bertema "Peran Strategis Mahasiswa Menyongsong Pembangunan IKN Dalam Rangka Mewujudkan Pemerataan Pembangunan di Daerah Kalimantan Barat”, dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bertempat a. Sabtu (10/9/2022)
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Konferensi Teater 1 Universitas Tanjungpura itu juga dihadiri Perwakilan Polda Kalimantan Barat, AKBP. Venti Musak, Perwakilan Kodam XII/Tanjungpura, Letkol Inf. Condro Edi, Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., dan Perwakilan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan Barat dan para mahasiswa.
Pembukaan Kongres ke-VII Forum Koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan Barat dan Seminar Daerah. (BorneoTribun/Ho-Adpim Pemprov Kalbar) |
Pada sambutannya sebelum membuka kegiatan tersebut, Rektor Universitas Tanjungpura mengatakan seluruh stakeholder berkumpul bersama para mahasiswa sebagai cerminan masa depan Indonesia, dimana tantangan yang sesungguhnya telah hadir.
"Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara" sudah legal dan disahkan dengan Undang-Undang tentang IKN, serta mengusung tema IKN akan menjadi smart city. Persoalan yang kita hadapi adalah smart city merupakan smart ecosystem. Smart city bukan belanja teknologi maupun belanja infrastruktur, tetapi tentang mempersiapkan sumber daya atau individunya,” terang Prof. Garuda Wiko.
Selain itu, para individu juga harus mengubah semua cara kerja, baik yang manual maupun digital. Hal itu merupakan tantangan kedepan bagi mahasiswa dan semua pihak.
Rektor Untan juga merasa senang dan memberikan apresiasi atas kehadiran para tamu undangan yang sudah datang memenuhi undangan dari mahasiswa.
Di kesempatan yang sama, Sekda Prov Kalbar menjelaskan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik proses pemindahan ibu kota negara guna mengatasi kesenjangan pembangunan antara Pulau Jawa dengan daerah di luar Pulau Jawa.
"Menurut data statistik, PDB Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa di Triwulan I Tahun 2022 sebesar 57,78 %, Pulau Sumatera 21,91 % , Pulau Kalimantan 8,29 % , Pulau Sulawesi 6,73 % , Bali dan Nusa Tenggara 2,66%, serta Maluku dan Papua 2,56%,”.
Dengan letak geografis yang strategis, Provinsi Kalimantan Barat memposisikan diri sebagai pintu gerbang sekaligus penyangga Ibu Kota Nusantara. Hal ini dinilai membawa harapan baru bagi semua pihak untuk meningkatkan pemerataan di seluruh sektor pembangunan.
Lebih lanjut, Sekda Prov Kalbar mengungkapkan diperlukan SDM unggul yang mampu memberikan dukungan besar terhadap pembangunan IKN.
“Hal yang menjadi pertanyaan bagi kita dan rekan mahasiswa adalah “Apakah kita sudah siap untuk menyongsong pembangunan tersebut, terutama dari segi Sumber Daya Manusianya?”. Sebagai penduduk lokal, kita harus mempunyai peran aktif dan berkontribusi dalam pembangunan IKN. Jangan menjadi penonton dan tentunya tidak ada pilihan, selain harus meningkatkan kualitas SDM kita. Selain hard skill, kita juga melengkapi soft skill sehingga menuju high skill,”.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendorong peningkatan infrastruktur dan kualitas SDM, seperti pelatihan dan produktivitas tenaga kerja serta peningkatan mutu dari sekolah vokasi (SMK), dan melibatkan perguruan tinggi dalam berkolaborasi mencapai target pembangunan di Kalimantan Barat.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan pemaparan materi oleh para narasumber, yakni Maman Abdurrahman, S.T. (Anggota DPR RI), Brigjen Pol Rudi Tranggono (Kepala BIN Daerah Kalimantan Barat), dan DR. Syf. Ema Rahmaniah Almutahar (Akademisi Fisip Untan).(pian/sma)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS