"Rasa Sayange" jadi lagu favorit peserta lomba nyanyi mahasiswa China | Borneotribun.com

Sabtu, 06 Agustus 2022

"Rasa Sayange" jadi lagu favorit peserta lomba nyanyi mahasiswa China

Seorang mahasiswi jurusan bahasa Indonesia di China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu Indonesia yang digelar KBRI Beijing, Jumat (5/8).
Seorang mahasiswi jurusan bahasa Indonesia di China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu Indonesia yang digelar KBRI Beijing, Jumat (5/8).

BorneoTribun, Beijing - Lagu daerah yang berasal dari Maluku dengan judul "Rasa Sayange" menjadi lagu yang paling difavoritkan para mahasiswa China saat mengikuti lomba menyanyikan lagu berbahasa Indonesia menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI.

Tujuh dari sepuluh peserta lomba menyanyi yang digelar secara daring Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar RI di Beijing pada Jumat (5/8) itu menyanyikan "Rasa Sayange" pada lagu pilihan.

Peserta lainnya memilih lagu "Manuk Dadali" dari daerah Jawa Barat untuk lagu keduanya.

Sementara lagu wajib, pihak panitia memberikan dua pilihan, yakni "Indonesia Pusaka" dan "Satu Nusa Satu Bangsa".

Para peserta lomba menyanyi tersebut merupakan mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di China.

"Pilihan para peserta tersebut menunjukkan bahwa lagu 'Rasa Sayange' sangat digemari dan populer di China," kata Atdikbud KBRI Beijing, Yaya Sutarya, di Beijing, Sabtu.

Menurut dia, hal itu sekaligus meneguhkan bahwa "Rasa Sayange" merupakan lagu daerah dari Indonesia.

"Selama ini sebagian masyarakat China mengenali 'Rasa Sayange' sebagai lagu dari Malaysia. Tapi para mahasiswa China menunjukkan bahwa lagu itu memang aslinya berasal dari Indonesia," ujarnya.

Selain menyanyi, KBRI Beijing juga menggelar lomba pidato dan lomba penulisan esai berbahasa Indonesia dengan tema utama Keketuaan G20 Indonesia.

"Lomba ini merefleksikan minat para mahasiswa Tiongkok untuk lebih mengenali budaya bangsa kita dan membantu mengampanyekan Keketuaan G20 Indonesia," kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.

Saat ini terdapat 21 perguruan tinggi di China yang memiliki jurusan Bahasa Indonesia.

Mereka belajar sesuai dengan kurikulum Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

(II/ANT)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar