Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif |
BorneoTribun Pontianak, Kalbar - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif menyatakan, saat ini 14 kabupaten dan kota di wilayahnya secara klinis bebas kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. .
"Kita tidak ada penambahan kasus aktif di Kalbar. 10 Agustus 2022 lalu, tiga sapi aktif di Kalbar. Sehari kemudian tiga sapi sembuh. Dengan ini Kalbar secara klinis nol kasus PMK," katanya di Pontianak , Senin.
Ia menjelaskan, hanya untuk membuktikan ada atau tidaknya kasus PMK di Provinsi Kalbar, pemerintah pusat melalui Badan Kedokteran Hewan Banjar Baru langsung memberangkatkan Tim Medikvet.
"Kita upayakan dalam pencegahan dengan melakukan vaksinasi PMK, Agar tidak terjadinya timbul kasus yang baru," ungkapnya.
Menurutnya, dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77, selama dua hari, vaksinasi massal dilakukan di 14 kabupaten atau kota dalam rangka mencapai kemerdekaan.
“Untuk mendorong jajaran aparat di 14 kabupaten/kota dalam rangka memperingati HUT RI ke-77, ini dijadikan momentum untuk memotivasi percepatan operasi dengan menggelar gerakan vaksinasi massal untuk mewujudkan Kalbar bebas PMK. ," dia berkata.
Dia menjelaskan, saat ini Provinsi Kalbar telah mendapat alokasi 63.900 dosis vaksin PMK dari pusat, yang disampaikan dalam tiga tahap, pertama 3.900 dosis, kemudian kedua dan ketiga 30 ribu dosis.
Hingga Minggu 14 Agustus 2022 realisasi vaksinasi sudah dilakukan di sembilan kabupaten/kota dengan pencapaian 18.272 dosis.
Sedangkan untuk Kabupaten Kapuas Hulu, Landak dan Kota Pontianak belum ada kegiatan vaksinasi PMK. , alias pencapaiannya 0 persen," ujarnya.
Menurutnya, vaksinasi PMK yang dihadirkan bertujuan untuk menimbulkan imunitas atau kekebalan pada sapi yang sehat terhadap potensi infeksi virus PMK.
Untuk mencapai tujuan kekebalan, setiap sapi, sebaiknya betina, divaksinasi tiga kali, vaksin kedua adalah 4 minggu/1 bulan setelah vaksin pertama. Kemudian vaksin ketiga (booster) diberikan enam bulan dari vaksin pertama
Dalam meningkatkan imunitas, minimal 70 persen populasi ternak yang tersisa (prioritas saat ini khusus sapi) di Kalbar yaitu sekitar 105.000 ekor akan divaksinasi sebanyak 3 kali sehingga alokasi vaksin PMK untuk Kalbar dibutuhkan 316.632 ekor. . dosis.
Kami menyadari bahwa melaksanakan gerakan vaksinasi massal PMK tidaklah mudah karena sasaran ternak tersebar dan sebagian besar tidak dikandang atau dilepasliarkan ke alam.
Oleh karena itu, jika setiap hari kita bisa mencapai 1.400 dosis atau 2400 – 2500 dosis. (kepala) dalam dua hari sebelum puncak HUT ke-17. Agustus 2022 tentunya kita harus bersyukur dengan adanya vaksin tersebut, ujarnya.
(DD/ANT)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS